REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol sedang menyelidiki perusahaan spyware Israel yang diduga di balik peretasan ponsel milik Perdana Menteri Pedro Sanchez dan Menteri Pertahanan Margarita Robles yang terjadi bulan lalu. Hakim Spanyol ingin mengunjungi Israel untuk menanyai CEO sebuah perusahaan Israel di balik skandal peretasan tingkat atas tersebut.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Pengadilan Nasional Spanyol saat mencabut perintah pembungkaman atas penyelidikan penyadapan ponsel tersebut menggunakan spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group Israel.
Penyelidikan dimulai setelah pemerintah mengajukan pengaduan ke pengadilan pidana tinggi Spanyol pada 2 Mei. Hakim investigasi akan memeriksa seorang menteri utama pada awal Juli.
"Spanyol telah mengirimkan permintaan resmi untuk bantuan peradilan internasional, yang dikenal sebagai surat rogatory, kepada pemerintah Israel untuk meminta informasi tentang aspek yang berbeda dari perangkat lunak," ungkap pengadilan seperti dilansir dariAl Arabiya, Rabu (8/6/2022).
Tapi hakim Jose Luis Calama sekarang ingin pergi ke sana secara pribadi untuk mengambil keterangan saksi dari kepala eksekutif NSO Group. Permintaan semacam itu harus disetujui oleh otoritas Israel yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.
"Hakim telah setuju memperluas surat rogatory sehingga tim hukum yang dipimpin sendiri dapat melakukan perjalanan ke sana untuk mengambil keterangan saksi dari CEO perusahaan yang menjual program Pegasus," ujar pengadilan.
Perangkat lunak peretas telepon Pegasus milik NSO Group, yang berbasis di kota pesisir Israel Herzliya dan dipimpin oleh CEO Shalev Hulio, salah satu pendiri perusahaan teknologi mata-mata. Pada hari Jumat, hakim mendengar kesaksian dari mantan kepala badan intelijen CNI Spanyol, Paz Esteban, yang dipecat pada 10 Mei karena skandal peretasan.
Dan pada 5 Juli nanti, Calama akan mendengarkan keterangan saksi Felix Bolanos, menteri kabinet yang dikenal dekat dengan Sanchez. Pemerintah kemudian mengatakan telepon Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska juga menjadi sasaran.
Ketika skandal itu pecah, Bolanos mengatakan pemerintah Spanyol benar-benar yakin itu adalah serangan eksternal, tapi tidak tahu siapa yang berada di baliknya atau sifat informasi yang dicuri dari telepon para menteri.
Media lokal telah menunjuk Maroko, yang pada saat itu terkunci dalam pertengkaran diplomatik sengit dengan Spanyol. Spyware Pegasus menyusup ke ponsel untuk mengekstrak data atau mengaktifkan kamera atau mikrofon untuk memata-matai pemiliknya. NSO Group mengatakan perangkat lunak tersebut hanya dijual ke lembaga pemerintah untuk menargetkan penjahat dan teroris dengan lampu hijau dari otoritas Israel.
https://english.alaraby.co.uk/news/spain-seeks-quiz-israel-firm-over-pegasus-spyware-scandal