REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG— Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan para santri untuk waspada dan bijak menggunakan teknologi digital. Meski kemajuan zaman menuntut santri harus dapat menguasai teknologi digital, tetapi jika tidak digunakan bijak, akan menyebabkan munculnya disinformasi atau berita bohong.
Pesan itu disampaikan Wapres saat memberikan motivasi kepada santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum di Desa Rejoso, Peterongan, Jombang,
"Saya ingatkan dimana-mana supaya waspada. Sebab bisa digunakan orang untuk merusak, mendisinformasi informasi yang salah, berita bohong, hoaks bahkan juga jadi tempat fitnah," kata Wapres saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum di Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jumat (3/6/2022).
Wapres menegaskan, para santri harus bisa menguasai teknologi digital di tengah kemajuan teknologi. Sebab, saat ini semua sektor telah bertransformasi ke digital, mulai dari keuangan, perbankan, pelayanan dan lainya.
"Kita harus menguasai tapi juga harus waspada untuk bisa menangkal supaya karena ini bahaya, bahaya itu harus kita tangkal apapun bentuknya," ujarnya.
Karena itu, dia meminta para santri untuk menyiapkan diri dalam penguasaan digital agar teknologi digital membawa kemanfaatan dan menghindarkan kemudharatan.
"Karena itu santri harus menyiapkan diri untuk menjaga diri, Anda jangan sampai digunakan untuk menyesatkan, memecah belah umat depannya," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres juga berkesempatan menjadi imam sholat Jumat di Masjid Ponpes Darul Ulum serta menyaksikan penyerahan secara simbolis bantuan santripreneur dari Kepala Baznas Noor Achmad kepada tiga perwakilan mustahik, dan bersilaturahim dengan keluarga besar pesantren.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Wapres juga melakukan ziarah ke makam KH Romly Tamim yang berada di dalam komplek pesantren. Kiai Romly merupakan pendiri sekaligus pengasuh generasi ke-dua pengurus Ponpes Darul Ulum, dan putera dari KH Tamim Irsyad.