REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Syamsul Bahri duduk santai sembari bercengkerama bersama puluhan masyarakat di Angkringan Moderasi Beragama di Kawasan Wisata Religi Srandil, Cilacap, Rabu (18/5/2022) malam. Pengunjung yang didominasi bapak-bapak ini tampak menikmati nasi kucing, sate hati, dan ampela ayam serta minuman jahe hangat.
"Inilah spirit Moderasi Beragama yang kita cita-citakan bersama. Masyarakat lintas agama berkumpul dalam satu forum melambangkan kerukunan dan toleransi," ungkap Syamsul, dalam siaran persnya.
Angkringan Moderasi Beragama Srandil merupakan sinergi antara Kankemenag, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh), Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI), Gusdurian, GP Ansor, dan BAZNAS Kabupaten Cilacap.
"Tidak hanya bukti penerapan dan sosialisasi Moderasi Beragama, di sini juga ada pemberdayaan ekonomi umat," tambah Syamsul.
Kepala Kankemenag Cilacap menambahkan, Angkringan Moderasi Beragama juga efektif sebagai sarana sosialisasi Islam rahmatan lil 'alamiin bagi generasi muda.
"Anak muda suka berkumpul dan bercengkerama. Kita berikan fasilitas, silakan datang untuk mengisi otak dengan diskusi dan mengisi perut dengan membeli produk angkringan," ajaknya.
Angkringan Moderasi Beragama dikoordinatori Penyuluh Agama Islam Kankemenag Cilacap. Pedagang angkringan mendapatkan bantuan modal dari UPZ, BAZNAS, dan donatur.
"Tidak hanya bantuan modal, Penyuluh juga melakukan pendampingan usaha. Penyuluh memberikan training cara membuat makanan untuk angkringan, cara pemasaran, dan pembukuan keuangan," pungkasnya.