Kamis 19 May 2022 15:27 WIB

Muhammadiyah Sangat Menyesalkan Tindakan Pemerintah Singapura yang Telah Melarang UAS

Sekolah Putri Pesantren Darul Istiqamah (SPIDI) di Maccopa, Maros, undang UAS

Rep: rilis/Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Subarkah
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan tim melakukan perjalanan dakwah pedalaman di Bengkalis, Riau, pada Senin-Selasa, 20-21 September 2001
Foto: Yayasan Tabung Wakaf Umat
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan tim melakukan perjalanan dakwah pedalaman di Bengkalis, Riau, pada Senin-Selasa, 20-21 September 2001

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan Muhammadiyah sangat menyesalkan tindakan pemerintah Singapura yang telah melarang Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk masuk ke negara tersebut. Untuk itu, Muhammadiyah meminta Pemerintah Singapura agar bisa menjelaskan dengan sejelas-jelasnya kepada rakyat indonesia tentang apa yang telah menjadi penyebab sehingga pemerintah singapura menetapkan not to land atau tidak boleh mendarat kepada UAS dan mendeportasinya.

"Kriteria dan atau persyaratan apa yang tidak bisa dipenuhi atau yang telah terlanggar oleh UAS sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak bisa  berkunjung ke Singapura. Ini penting dijelaskan oleh pemerintah Singapura agar tidak merusak hubungan baik diantara kedua negara yang telah terbangun selama ini," kata Anwar Abbas dalam rilisnya yang dikirimkan ke Republika.co.id, Kamis (19/5).

Sementara itu, Sekolah Putri Pesantren Darul Istiqamah (SPIDI) di Maccopa, Maros, Sulawesi Selatan, menyatakan akan mengadakan Tabligh Akbar dengan tema "Merajut Persatuan Ummat Islam" dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad. Kegiatan tabligh akbar itu akan digelar pada Senin (26/3) mendatang.

Ketua Dewan Pembina Sekolah Putri Darul Istiqamah, Muzayyin Arif, mengatakan kedatangan Ustaz Abdul Somad di Pesantren Darul Istiqamah merupakan langkah nyata Darul Istiqamah sebagai pesantren yang konsen pada pendidikan dakwah. Menurut dia, kehadiran ulama lulusan Universitas Al Azhar Mesir itu adalah momentum mempererat silaturahim ummat.
 
"Utamanya mendorong persatuan dan silaturrahim ummat di Kabupaten Maros," kata Muzayyin, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/3).
 
Kegiatan silaturahim seperti ini sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Sejak launching tanggal resmi pelaksanaan kegiatan pada 11 Maret lalu, hingga saat ini tercatat ribuan jamaah yang telah registrasi melalui jalur online. Tokoh pendidikan Sulsel tersebut mengatakan, hingga hari ini tidak ada kendala dari rencana yang telah disusun. Dia mengatakan, panitia terus bekerja keras untuk menyiapkan acara tabligh akbar nanti. Muzayyin berharap seluruh lapisan masyarakat bisa hadir.
 
"Kita berharap seluruh masyarakat ikut silaturahim ini. Persatuan ummat, suasana yang kondusif menjadi mimpi kita dalam mewujudkan peradaban Islam. Apalagi sejalan dengan visi Darul Istiqamah sebagai kota ilmu dan peradaban," katanya.
 
Untuk lebih memudahkan pengaturan acara, panitia tabligh akbar tersebut melakukan konfirmasi kehadiran peserta. Panitia menyiapkan tiga jalur registrasi, yaitu melalui SMS, WA, dan bit.ly dengan format Nama_Alamat_No.HP ke 0823-6851-3701 atau http://bit.ly/Spidi_AbdulShomad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement