REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA -- Organisasi amal Muslim terbesar Kanada telah meluncurkan tantangan pengadilan yang menuduh penyelidikan terhadap Badan Pendapatan Kanada (CRA). Mereka menilai lembaga tersebut penuh dengan stigma "Islamofobia".
"Asosiasi Muslim Kanada (MAC) ingin audit CRA dihentikan karena secara tidak adil dinodai oleh bias sistemik dan Islamofobia," tulis MAC dalam pernyataan dikutip di TRT World, Senin (18/4). CRA merupakan departemen pajak penghasilan Kanada.
Seorang pengacara di McCarthy Tetrault LLP, Geoff Hall, dalam pernyataan itu menyebut audit tidak akan pernah berhasil dengan baik jika hal ini dilakukan oleh organisasi yang di dalamnya terdiri dari Kristen, Yahudi atau Hindu.
"Fakta-fakta yang dianggap tidak berbahaya, dimana yang akan dianggap demikian adalah organisasi berbasis agama selain Islam, telah dijadikan dasar kecurigaan terhadap MAC dan aktivitasnya," lanjut dia.
Di sisi lain, mereka menyebut kesimpulan audit yang dimulai pada 2015, belum diumumkan. Badan amal terdaftar Muslim khawatir laporan "berprasangka" akan dikeluarkan dan "sanksi ekstrem" akan diberlakukan, yang dapat mengakibatkan MAC kehilangan status pajak amalnya.
Nantinya, pihak yang melakukan donasi tidak akan diberikan tanda terima pajak dan kontribusi untuk amal akan terganggu. Hall menyebut audit ini adalah contoh buku teks tentang prasangka dan diskriminasi.
Di antara temuan yang ditemukan adalah CRA yang mengklaim perayaan Idul Fitri tidak bersifat keagamaan melainkan sosial. CRA juga berpendapat olahraga, kegiatan sosial dan rekreasi asosiasi untuk pemuda tidak memberikan manfaat amal.
Permohonan pengadilan MAC meminta CRA untuk menghentikan audit dan mengkonfirmasikan hak MAC telah dilanggar, berdasarkan bagian 2(a) (kebebasan beragama), 2(b) (kebebasan berekspresi), 2(d) (kebebasan berserikat) dan 15 (kesetaraan) dari Piagam Hak dan Kebebasan.
Sumber: