REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tim Laznas LMI bertolak menuju Pulau Flores melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam rangka ekspedisi Indonesia Timur melalui program Cahaya Ramadhan. Tim berangkat dengan membawa misi, menghadirkan cahaya di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui instalasi listrik menggunakan energi terbarukan.
Program ini terlaksana atas dukungan penuh dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Laznas BSMU. Rencananya, tim yang berangkat akan memasang set panel surya untuk 15 masjid pelosok yang ada di Kecamatan Elar dan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.
Menurut Achmad Ferry selaku Project Leader dari perwakilan Laznas LMI mengungkapkan, lokasi-lokasi yang akan dikunjungi adalah lokasi yang belum teraliri listrik.
"Selama ini, lokasi tersebut belum menerima aliran listrik dari PLN dan hanya mengandalkan lilin serta genset pada jam-jam tertentu. Sehingga mereka sangat kesulitan untuk melakukan aktivitas, khususnya di bulan Ramadhan ini," ujarnya saat pelepasan tim.
Padahal, lanjut Ferry, sapaan akrabnya, di bulan ramadhan, umat muslim tengah gencar beribadah di masjid mulai dari shalat 5 waktu, tarawih, tadarus Al-Qur'an, I'tikaf hingga melaksanakan kajian ramadhan. Namun semua itu tidak bisa dilakukan dengan normal di sebagian wilayah NTT karena tidak adanya listrik.
Senada dengan hal itu, Citra Widuri selaku Direktur Pendayagunaan Laznas LMI berharap, bantuan yang diberikan ini bisa menjadi cahaya penerang untuk umat Islam di pelosok Timur Indonesia.
"Dimanapun saudara semuslim berada, disitulah kita bersaudara. Kita ibarat bangunan yang saling memperkokoh dan saling melengkapi satu sama lain. Semoga dengan adanya bantuan ini, ibadah mereka, dakwah mereka bisa semakin meluas," pesannya saat memberangkatkan tim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
