Selasa 03 May 2022 16:16 WIB

Tiga Perubahan Dunia Diturunkannya Nabi dan Alquran

Turunnya Alquran dan diutusnya Nabi Muhammad SAW menandai perubahan zaman.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto:

Semangat globalisme seperti ini pula yang telah mendorong misi kaum muslimin generasi awal untuk mengarungi dunia. Dari sekitar 110 ribu sahabat Rasulullah, konon hanya sekitar 10 ribu orang yang meninggal di Makah dan Madinah, selebihnya meninggal di bumi pengembaraan mereka dalam menyebarkan dakwah Islamiyah.

 

Mereka merealisasikan instruksi Alquran, "Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan ke tengah umat manusia untuk menyeru kebaikan dan mencegah kemunkaran dan untuk beriman kepada Allah."

 

Ketiga, perubahan peta politik dunia. Dengan Alquran yang dibawa Nabi Muhammad, lslam dan kaum musiran telah menjadi kekuatan baru yang merombak peta kekuatan politik dunia. Ketika Nabi Muhammad diutus, arah dan pusat peradaban dunia sangat didominasi oleh Imperium Romawi di Barat dan Imperium Persia di Timur.

 

Bahkan selama lebih dari tujiuh abad kaum muslimin mampu memimpin peradaban dunia meggantikan Persia yang Majusi dan Rumawi yang Nashrani. Sampai saat ini, diakui ataupun tidak memang kekuatan umat Islam tetap menjadi pertimbangan berbagai kebijakan politik luar negeri negara-negara di dunia.

 

Puasa (Shaum) diwajibkan pada bulan Ramadhan juga membawa pesan dan spirit perubahan. Bukankan seekor ulat mengubah diri menjadi kupu-kupu juga melalui proses puasa? Kaum muslimin setiap tahun dibawa berubah menjadi Muttaqin dengan proses puasa. 

 

Paling tidak dengan mengubah pola makan, minum dan pengendalian syahwat, diharapkan ada perubahan mendasar pada mentalitas muslim untuk lebih disiplin, jujur, ikhlas dan amanah. Di mana pola perilaku tidak dikendalikan lagi oleh hawa nafsu keserakahan duniawi, tetapi dibimbing oleh kesadaran pengawasan yang total dari Dzat Pencipta Yang Mahamengawasi (Al Raqieb dan Al Hafiedh), yaitu Allah sebagaimana disabdakan Nabi dalam hadits Qudsi. 

 

"Setiap amal anak Adam adalah miliknya, kecuali puasa. Karena puasa itu milkKu, dan Akulah yang akan membalasnya. la meninggalkan makan, minum dan hawa nafsunya hanya karena-Ku"(Mutafaq Alaih)

 

Sesuai dengan konsep perubahan menurut ajaran Islam, bahwa perubahan suatu umat diawali dengan perubahan mentalitas individu dari umat tersebut. Allah dalam surah Ar-Ra'du ayat 11 berfirman yang artinya.

 

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement