REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ulama Islam sepakat bahwa Alquran diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad pada bulan Ramadhan. KH Jeje Zaenudin dalam bukunya seputar "Masalah Puasa, I'tikaf Lailatul Qadar dan Lebaran" menuliskan, penurunan wahyu pertama kepada beliau sekaligus sebagai tanda pengangkatan beliau sebagai Nabi dan Rasul Allah.
Untuk menegaskan pendapatnya, KH Jeje Zaenudin mengutip surah Al-Baqarah ayat 185 Allah SWT berfirman yang artinya.
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Alquan diturunkan dan Nabi Muhammad SAW diutuskan membawa Alquran itu ke tengah-tengah umat manusia untuk membawa perubahan kepada mereka. Perubahan yang mendasar dan hakiki, yaitu perubahan dari kegelapan Jahiliyah kepada cahaya kebenaran Islam.
Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 1 yang artinya. "Alif, Lam Ra" (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka,(yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.