REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, salah satu perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia, JNE menggulirkan program pemberdayaan ekonomi Rumah Abon bekerja sama dengan Rumah Zakat sebagai implementator. Rumah Abon tersebut adalah sentra produksi abon, khususnya produk abon nabati yang menggunakan bahan baku kluwih dan nangka muda.
Selasa (12/4/2022), serah terima bantuan dilakukan disentra produksi Rumah Abon Jalan Veteran No 97 Warungboto, Yogyakarta. JNE Yogyakarta menyerahkan bantuan finasnsial untuk pembelian alat-alat produksi abon. Warnitis, Branch Manager Rumah Zakat Yogyakarta menyebutkan bahwa selama ini produksi rumah abon yang dikerjakan oleh ibu-ibu warga sekitar Kelurahan Giwangan ini masih menggunakan peralatan konvensional. Hal ini menyebabkan pengerjaan abon menjadi memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4 hari untuk sekali produksi. Dengan adanya bantuan alat khususnya mesin spinner yang digunakan untuk mengeringkan bahan baku abon.
Marsudi, JNE Head Regional Jateng-DIY yang turut hadir dalam serah terima bantuan tersebut menyampaikan, bahwa JNE bahagia sekali dapat memberikan bantuan nyata bagi UKM di Kota Yogyakarta khususnya Rumah Abon yang letaknya satu Kecamatan dengan JNE Yogyakarta. “Artinya kita harus turut memberikan dukungan penuh kepada UKM di lingkungan sekitar kita demi kemajuan ekosistem bisnis disetiap daerah” ujar Marsudi.
Senada dengan Marsudi, Kepala Cabang JNE Yogyakarta juga menyebutkan bahwa JNE Yogyakarta tidak sekedar memberikan bantuan alat pendukung produksi saja, namun fasilitas pengiriman bagi Rumah Abon yaitu layanan jemput paket, monitoring hingga
diskon ongkir untuk turut menggerakkan pemasaran online abon kluwih ini.
Rumah Abon merupakan salah satu dari jenis pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal yang dikembangkan di lebih dari 1.000 Desa Berdaya binaan Rumah Zakat di Indonesia. Dengan pendekatan pengembangan potensi lokal, pembangunan wilayah dapat berkembang dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang terdapat di wilayahnya masing-masing.
Program Rumah Abon ini menjawab keberlimpahan bahan baku lokal buah kluwih yang cukup berlimpah di kawasan bantaran sungai Gajah Wong di Kelurahan Giwangan. Mengangkat potensi lokal, Rumah Abon berupaya menjadi produk khas wilayah Giwangan pada khususnya dan Jogja pada umumnya dengan Produk Abon Nabati sebagai unggulanya. Berkolaborasi dengan Kawasan Wisata Bendung Lepen yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) setempat, Abon Nabati menjadi buah tangan khas yang bisa dibeli oleh para pengunjung di gerai Abon Nabati yang ada di sekitar Bendung Lepen.
“Melalui Program Pemberdayaan yang berkelanjutan, Rumah Zakat berkomitment untuk memingkatkan taraf hidup penerima manfaat binaan dengan optimalisasi dana Zakat, Infak/Sedekah, serta CSR/social lainnya, sehingga kebermanfaatan jangka panjang dan memiliki dampak perbaikan terhadap para penerima,” ungkap Warnitis, Branch Manager Rumah Zakat Yogyakarta.