Senin 11 Apr 2022 16:13 WIB

Masjid Savana Ardea Gelar Safari Dakwah  Nusantara Ramadhan 1443 H

Safari  Dakwah Nusantara itu bekerja sama dengan Sekolah Cendekia Baznas.

Masjid Savana Ardea  Bogor bekerja sama dengan Sekolah Cendekia Baznas menggelar Safari Dakwah  Nusantara Ramadhan 1443 H, 5-8 April 2022.
Foto: Dok Masjid Savana Ardea
Masjid Savana Ardea Bogor bekerja sama dengan Sekolah Cendekia Baznas menggelar Safari Dakwah Nusantara Ramadhan 1443 H, 5-8 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bulan Ramadan 1443H, Sekolah Cendekia Baznas menyelenggarakan program Safari Dakwah Nusantara. Kegiatan ini merupakan syiar dari Sekolah Cendekia Baznas  yang dilaksakanan dibeberapa masjid di Kabupaten dan Kota Bogor,  5-8 April 2022. Salah satu masjid yang bekerja sama dalam program ini adalah Masijd Savana Ardea, Kecamatan  Tanah Sareal, Kota Bogor.

Sebanyak 14 santri setingkat SMP – SMA dengan didampingi oleh satu orang pembina melakukan aktivitas dakwah seperti pembacaan hadits yang telah dihafal oleh para santri pada setiap selesai shalat fardhu dan kultum sebelum waktu berbuka puasa dan Tarawih.

“Beberapa santri ada yang telah hafal Alquran sebanyak 10 dan 20 juz. Para santri tersebut juga membantu ibu-ibu warga Savana Ardea untuk melakukan pembinaan terhadap anak-anak warga seperti belajar mengaji,” kata Miqdam Awwali Hashri, ketua DKM Masjid Savana Ardea dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (9/4).

Ia menambahkan, aktivitas para santri selain kegiatan dakwah, juga membantu menyiapkan takjil sebelum berbuka puasa serta membersihkan lingkungan di sekitar masjid agar tetap bersih dan nyaman. Setiap selesai shalat Tarawih, para santri melanjutkan kegiatan tadarus Alquran bersama dengan jamaah masjid. “Sebagaimana latar belakang dari program ini, diharapkan para santri dapat bersilaturahim dengan masyarakat,” ujarnya. 

Ustadz Hilmi selaku pendamping kegiatan Safari Dakwah Nusantara di Masjid Savana Ardea menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk pengamalan atau praktik yang dilakukan oleh para santri selama mengikuti pendidikan di Sekolah Cendekia Baznas.

“Para santri ini dapat bersekolah di Sekolah Cendekia Baznas  melalui seleksi dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa santri yang mengikuti program ini juga ada yang berasal dari wilayah paling barat seperti Sumatera Utara hingga paling timur dari Papua,” kata Ustadz Hilmi.

Aris Budi selaku pengurus DKM Masjid Savana Ardea Bidang Peribadatan menyambut baik program Safari Dakwah Nusantara ini. “Adanya program ini sangat membantu pengurus DKM Masjid Savana terutama dalam hal pelaksanaan ibadah agar nyaman,” ujarnya. 

Hal senada diungkapkan oleh Bambang Subekti yang merupakan Dewan Penasihat DKM Masjid Savana Ardea. Menurutnya, program Safari Dakwah Nusantara ini dapat merekatkan tali persaudaraan serta menumbuhkan rasa kepedulian antarwarga.

“Selain itu, program ini juga menambah wawasan bagi warga serta memotivasi santri-santri yang usianya masih muda belia untuk menambah pengalaman dalam berdakwah,” tuturnya. 

Ikhlas, salah satu warga dan jamaah tetap Masjid Savana  Ardea menyampaikan kesannya bahwa dia jadi teringat saat pernah menjadi santri. “Kegiatan semacam ini sangat menggembirakan bagi seorang santri,” ungkapnya.

Demikian halnya dengan Ayyash, salah seorang santri peserta program. Ia mengaku  mendapatkan kesan yang menarik karena ia  mendapatkan pengalaman pertama menjadi imam Tarawih.

Sebelumnya, Masjid Savana Ardea juga menyelenggarakan kegiatan rutin Ramadan berupa Kajian Ahad Shubuh pada tanggal 03 April 2022. Kajian perdana di bulan Ramadan bertemakan Makanan Halal dengan narasumber Ustadz  Randi Swandaru  STP MSc.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz  Randi Swandaru memamparkan pentingnya memperhatikan mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib sebagaimana disebutkan dalam QS Al Baqarah 168. “Ayat tersebut bukan hanya ditujukan  untuk  orang-orang Islam, melainkan bagi seluruh umat manusia,” tuturnya. 

Kajian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh beberapa jamaah.  Di antaranya adalah Galuh yang bertanya mengenai rumah makan yang memasang tulisan no pork no lard. Menurut Ustadz Randi Swandaru, berdasarkan peraturan seharusnya seluruh produk harus tersertifikasi halal, hal ini untuk melindungi konsumen. Namun saat ini ada kebijakan self declare bagi rumah makan dengan kategori tertentu sesuai dengan pendapatan yang dimiliki seperti UMKM.

“Hanya saja untuk dapat melakukan self declare harus menempuh prosedur tertentu seperti pendamping halal. Setidaknya ketika kita berada di suatu rumah makan dan kita merasa ragu, ada baiknya kita menanyakan tentang kehalalan produk yang dijual sebagai upaya untuk konfirmasi,” paparnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement