REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Ngabuburit merupakan salah satu aktivitas yang selalu dinanti ketika datangnya bulan suci Ramadhan. Menjelang waktu berbuka tiba, berbagai aktivitas seru dapat dilakukan, seperti jalan-jalan di sekitar, menjajal hobi, ataupun mengunjungi obyek wisata. Salah satu destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi sembari ngabuburit adalah Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Kota Bukittinggi.
Lokasi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta adalah di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Selain komponen dan perkakas yang ada di rumah kelahirannya, di sini terdapat beragam foto dan dokumentasi semasa hidup Wakil Presiden Indonesia yang pertama itu.
Di sini, warga dapat mengenali silsilah keluarga Mohamad Hatta, baik dari garis keturunan ibu maupun keturunan ayah. Para pengunjung yang datang, nantinya akan dipandu oleh seorang edukator yang akan menjelaskan seisi rumah kelahiran Bung Hatta tersebut.
Sehingga, bukan hanya sekedar berkunjung dan melihat-lihat saja tapi juga sembari edukasi dan wisata sejarah.
Edukator Museum, Yossy Rumiyuli (25 tahun) mengatakan, museum ini sebetulnya merupakan replikasi dari rumah kelahiran Bung Hatta sebelumnya. Museum ini dibangun menyerupai bangunan aslinya, baik ukuran bangunan, arsitektur dan tata letaknya hingga setiap komponen yang ada didalamnya.
"Bangunan ini masih berada di lokasi yang sama dengan bangunan sebelumnya," kata Yossy sembari menjelaskan ranji keturunan Bung Hatta dari garis keturunan ibu, Selasa (5/4).
Yossy menyebut Rumah Kelahiran Bung Hatta yang sebelumnya ambruk nyaris rata dengan tanah. Pemerintah setempat ketika itu membangun ulang rumah kelahiran Bung Hatta ini pada tahun 1994 hingga 1994, dan langsung jadi museum.
Setiap properti yang ada di dalam museum juga merupakan replikasi dari yang aslinya, namun dibuat serupa, mulai dari ukuran hingga tata letaknya. Yang masih asli tinggal di sini adalah sumurnya.
Yossy menjelaskan di museum ini terdapat foto-foto Bung Hatta dari masa ia kecil yang masih sekolah hingga ia menjadi Wakil Presiden mendampingi Soekarno. Di museum ini juga ada foto keluarga Bung Hatta, mulai dari ibu, paman, dan anak istrinya. Selayaknya rumah pada umumnya, rumah ini terdapat beberapa kamar.
Selain kamar Bung Hatta, di sini terdapat dua kamar pamannya, yaitu Haji Idris dan Saleh St. Sinaro. Menurut Yossy, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Museum ini tidak memungut uang registrasi terhadap pengunjungnya yang datang. Bahkan setiap pengunjung bakal mendapatkan cinderamata menarik dari museum.
Salah seorang pengunjung asal Jakarta, Rahmat mengaku terkesan dengan Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta yang hingga kini masih terjaga dengan baik.
Ia yang haru saja menamatkan studi sarjananya itu juga takjub dengan komponen di dalam rumah yang juga masih terjaga dan asri. "Memang serasa masih berada pada jaman dahulu, tempo dulu," kata Rahmat.
Rahmat mengaku dirinya adalah pengagum H Agus Salim. Kini dengan berkunjung ke Museum Kelahiran Bung Hatta ia dapat memperoleh cukup banyak pengetahuan tentang Bung Hatta dari museum ini, mulai dari riwayat hidupnya hingga silsilah keluarga.
Rahmat berharap museum ini terus terawat sampai kapanpun sehingga dapat menjadi ruang pendidikan bagi siapapun yang berkunjung.
Bila sudah selesai berkunjung ke Museum Kelahiran Bung Hatta, wisatawan juga dapat melanjutkan wisata kuliner ke Pasar Atas Bukittinggi. Karena jarak antara Pasar Atas Bukittinggi dengan Museum Kelahiran Bung Hatta hanya beberapa ratus meter saja atau dapat ditempuh dengan jalan kaki beberapa menit. Sehingga wisatawan dapat pulang membawa aneka jajanan takjil berbuka.