REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pabrik pengemasan botol air zamzam King Abdullah Bin Abdulaziz kembali beroperasi sejak tahun lalu. Kini Proyek Distribusi Air Zamzam King Abdullah Bin Abdulaziz menerima banyak sekali permintaan selama bulan suci Ramadhan.
Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (5/4/2022), proyek Distribusi Air Zamzam King Abdullah Bin Abdulaziz telah menerima permintaan air zamzam sepanjang minggu selama bulan suci. Mereka juga telah menyelesaikan persiapan untuk mengimbangi meningkatnya permintaan air zamzam di bulan Ramadhan ini.
Menurut Administrasi Umum Proyek, sebanyak 200 ribu botol ukuran lima liter per hari diproduksi. Dengan kapasitas maksimum untuk menyimpan botol di lokasi proyek lebih dari dua juta botol untuk menjaga produksi harian.
Hal ini merupakan implementasi dari arahan Presiden Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Bin Abdulaziz Al-Sudais, yang juga ketua Komite Pengawas Proyek Raja Abdullah Bin Abdulaziz untuk Distribusi Air Zamzam, untuk memudahkan akses dan distribusi air zamzam kepada penerima manfaat.
Proyek ini menggunakan teknologi yang sangat canggih untuk menyediakan air suci, sambil menjaga kemurnian dan kualitasnya yang unik. Almarhum Raja Abdullah meresmikan proyek otomatis dibangun dengan biaya 700 juta riyal pada September 2010.
Pabrik pusat pengemasan botol air zamzam King Abdullah Bin Abdulaziz berada di Kudai, Makkah, tepatnya empat kilometer dari Masjidil Haram. Proyek ini memiliki 42 titik distribusi di Kudai dan menyediakan botol air zamzam sepanjang waktu.
Air zamzam dipompa dari sumur ke proyek untuk pemurnian dan sterilisasi melalui penyaringan di pabrik pemurniannya dengan menggunakan metodologi teknologi tinggi. Setelah proses pemurnian, air dipompa ke tangki besar di Kudai dan di titik King Abdulaziz Sabeel (outlet pasokan zamzam umum).
Zamzam dalam kemasan sesuai dengan tingkat pemurnian, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi otomatis tertinggi sejalan dengan sarana dan metode terbaru dari teknologi global. Air suci yang disuplai di Masjidil Haram adalah dari tangki Kudai. Sedangkan air yang dibawa truk ke Masjid Nabawi di Madinah adalah dari tangki Sabeel.
Ada tangki dengan kapasitas 10 ribu meter kubik air suci di proyek tersebut. Pabrik pembotolan terdiri dari beberapa bangunan dengan fasilitas berteknologi tinggi, dan bangunan ini termasuk satu untuk lini produksi dan gudang botol, di samping bangunan stasiun darurat.