Ahad 03 Apr 2022 17:45 WIB

Kolaborasi Kampus dan Lembaga Filantropi Islam Dorong Penguatan UMKM

Lembaga filantropi dan kampus Islam punya peran strategis pulihkan ekonomi

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi. Lembaga filantropi dan kampus Islam punya peran strategis pulihkan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM
Foto:

Ia mengungkapkan potensi zakat di Indonesia dari data yang disampaikan Puskes Baznas sebesar Rp 327 triliun. Jumlah itu termasuk dari zakat penghasilan, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan dan sektor lainnya. 

"Kami baru meraih Rp 17 triliun untuk seluruh Indonesia, jadi masih jauh dari potensi yang kami harapkan. Namun pada tahun ini kami menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lain (DSKL) secara nasional dapat mencapai Rp 26 triliun," ungkap Noor Achmad. 

Ia menyebutkan nantinya apabila telah tercapai Rp 26 Triliun tersebut akan akan ada 56 juta orang penerima manfaat. Namun untuk mencapai target tersebut Baznas dikatakan Noor Achmad membutuhkan pendorong. 

"Perlu trigger pemicu seperti yang dilakukan pak Menteri, ini luar biasa, akan berpengaruh pada seluruh masyarakat dan tidak hanya di ASN kementerian mas menteri saja. Sehingga bisa menjadi kekuatan dasar, jembatan pergerakan ekonomi nasional," tambah mantan Ketua Komisi X DPR RI tersebut. 

Noor Achmad menjelaskan angka kemiskinan 11 persen dengan ada nya pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Pihak Baznas memberikan bantuan berupa bantuan habis pakai kepada mereka fakir miskin namun ada juga yang berupa bantuan program. 

"Ada juga bantuan dengan skema ekonomi, pendidikan, kesehatan. Misalkan bantuan berupa gerobak  untuk menggerakkan ekonomi yang dinamis, kelompok peternakan, petani. Dimana tak hanya memberikan bantuan modal namun dalam pendampingan micro finance dan pengembangan di market place kita berikan," tambah Noor Achmad. 

Noor Achmad memastikan pemberian bantuan Baznas secara tepat sasaran dan amanah kepada masyarakat dengan tiga segmen di ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. 

"Yang menerima bantuan akan di survei dan kita prioritaskan bantuan dari Baznas untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan," tutupnya. 

Sementara itu, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof Dr Ir Asep Saefuddin, melihat ekosistem pemberdayaan oleh Baznas dan pemerintah ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. 

"Konsep zakat sama dengan basis ekonomi endogen yang mengakar akan menjadi instrumen penggerak untuk percepatan pertumbuhan ekonomi," ujar Asep Saefuddin. 

Universitas Al Azhar dikatakannya sebagai kampus untuk menghasilkan lulusan mahasiswa dengan keunggulan sebagai enterpreneur bukan sebagai pencari kerja. 

"Saya meminta minimum 50 persen SDM lulusan kami menjadi enterpreneur untuk menggerakkan ekonomi. Untuk menyiapkan ekosistem itu kami menyiapkan market place Al Azhar Indonesia. Sejak awal perkuliahan kami juga memberikan dasar jiwa kepemimpinan Islami dalam usaha yakni bisa menjalankan usaha demi kemaslahatan umat dan masyarakat," jelas Asep Saefuddin.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement