Selasa 29 Mar 2022 00:35 WIB

Sebagian Muslim Chechnya dan Tatar Ikut Angkat Senjata Bela Ukraina

Serangan Ukraina mengembalikan kembali kenangan lama bagi warga Chechnya.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol,Ukraina. Sebagian Muslim Chechnya dan Tatar Ikut Angkat Senjata Bela Ukraina
Foto:

Kepala pemerintahan separatis Chechnya di pengasingan Akhmed Zakayev mendorong semua orang Chechnya yang tinggal di luar negeri untuk berjuang bersama pemerintah Ukraina dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial. Partisipasi sebagian kelompok Chechnya memdukung Ukraina ini sebagai upaya mendiskreditkan propaganda Putin. Sebab Chechnya bukan satu-satunya kelompok Muslim yang membantu Ukraina.

Said Ismagilov, salah satu pemimpin Islam terkemuka Ukraina, yang berasal dari Tatar, memposting foto dirinya dalam seragam militer di samping anggota Pasukan Pertahanan Teritorial di Kyiv. Dalam video lain, ia menyerukan umat Islam di dunia untuk berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina.

Tatar Krimea, etnis minoritas Muslim yang berasal dari Krimea, semenanjung Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, menentang pendudukan Rusia sejak 2015. Beberapa dari mereka bertempur di angkatan bersenjata Ukraina.

Dalam sebuah video yang dibagikan secara luas oleh media Ukraina, Kepala komunitas Muslim Krimea yang diakui oleh Ukraina Ayder Rustemov mendesak Muslim Ukraina membela negara mereka dan meminta Muslim Rusia mengecam agresi Rusia. Ramzan Kadyrov, yang menganut Sufisme, mencoba mencap pertempuran di Ukraina sebagai jihad, istilah Islam untuk perang suci. "Kami memiliki perintah, kami memiliki jihad!" Dia menulis di saluran Telegramnya pada 4 Maret 2022.

Kelompok hak asasi, termasuk Human Rights Watch, mengatakan pasukan paramiliter Kadyrov memiliki catatan panjang meneror, menyiksa, dan membunuh pembangkang politik yang mengklaim mereka adalah pemberontak Islam. Klaim terbaru Kadyrov secara khusus mendapat kecaman tidak hanya oleh aktivis dan pemimpin Muslim tetapi bahkan oleh orang-orang yang percaya pada perang suci.

"Rusia telah membunuh ribuan Muslim dan masih membunuh mereka. Karena itu, memperkuat Rusia di Ukraina berarti memperkuat penjahat," tulis Maysara bin Ali, juga dikenal sebagai Abu Maria al-Qahtani, seorang komandan kelompok Islam Heyaat al Tahrir Sham di Telegram. 

https://www.dw.com/en/chechen-and-tatar-muslims-take-up-arms-to-fight-for-ukraine/a-61174375

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement