REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci, melalui Badan Bahasa dan Terjemahan meluncurkan kartu identitas (ID) bagi peziarah untuk memfasilitasi akses ke beberapa layanan elektronik. Layanan ini mencakup penyiaran khotbah yang diterjemahkan, kelas langsung, program radio, dan buku audio melalui Platform Manarat Al-Haramain.
Kepresidenan mengkonfirmasi pada Ahad (20/3), bahwa kartu itu juga berisi peta interaktif, mencatat bahwa agensi tersebut ingin menyediakan semua layanan menggunakan teknologi terbaru untuk membantu pengunjung ke Dua Masjid Suci melakukan ibadah mereka dengan mudah.
Direktur Jenderal Administrasi Umum Bahasa dan Penerjemahan Ahmed bin Marzouq Al-Jumaiei menjelaskan fitur kartu tersebut. “Kartu tanda pengenal memiliki sejumlah kode QR penting yang memudahkan akses ke layanan elektronik yang disediakan oleh Badan Bahasa dan Penerjemahan,” katanya dilansir dari Arab News, Selasa (22/3).
Ia juga mengatakan, bahwa kualitas terjemahan langsung dari khotbah dan kelas didasarkan pada standar tertinggi. Badan Bahasa juga mengandalkan sejumlah kader terkemuka yang ahli di bidangnya untuk menerjemahkan isi khutbah sebelum tanggal penyampaian.
“Terjemahan tersebut kemudian direview dan diedit sebelum dibacakan bersamaan dengan khutbah khatib,” tuturnya.
Proses penyiaran menggunakan teknologi digital terkini untuk menyampaikan gema Ka'bah kepada dunia melalui aplikasi dan platform Manarat Al-Haramain elektronik. Hal ini dilakukan dalam beberapa bahasa, yaitu Inggris, Prancis, Persia, Urdu, dan Melayu. Ini juga mendukung penggunaan tautan di semua perangkat pintar.
Ada kode QR yang membawa pengguna ke akun Twitter Badan Bahasa dan Terjemahan, yang membagikan tweet terkait layanan terjemahan seperti streaming langsung khotbah dan kelas yang diterjemahkan, program radio, buku audio, klip panduan, kutipan dan potongan khotbah mimbar.
“Ada juga kode QR yang berisi peta interaktif Masjidil Haram, yang dapat membantu penerima manfaat mengakses semua lokasi dan layanan di dalam dan di luar Masjidil Haram dan halamannya,” kata dia.
Kepresidenan juga memberi pengunjung earphone kabel yang membuat mendengarkan khotbah dan kelas lebih mudah. Penyedia layanan di lapangan menawarkan penjelasan yang disederhanakan, dalam beberapa bahasa, tentang bagaimana memanfaatkan layanan tersebut.
Penyedia layanan tersedia di lapangan di koridor Masjidil Haram dan di pintu masuk utama dan sekundernya, yaitu Gerbang Raja Abdulaziz, Gerbang Raja Fahd bin Abdulaziz, Gerbang Ajyad, Gerbang Fatah, Gerbang Umrah dan Gerbang Salaam, serta pintu masuk Masjidil Haram. lantai atas. Mereka menyediakan layanan bimbingan spasial dalam lebih dari 23 bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Persia, Urdu, Melayu, Turki, Rusia, Spanyol, Hausa, Cina, dan Pashto.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2047421/saudi-arabia