Selasa 22 Mar 2022 07:03 WIB

Wujudkan Pilar Ketiga, JSM Dirikan Muhammadiyah Business Center

MBC akan didirikan di tiap-tiap jaringan Persyarikatan baik di daerah maupun wilayah.

Acara peluncuran Muhammadiyah Business Center (MBC) di Jakarta, Senin (21/3).
Foto: Dok JSM
Acara peluncuran Muhammadiyah Business Center (MBC) di Jakarta, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Pra-Muktamar  Muhammadiyah ke-48  tahun 2022 di Solo – Jawa Tengah, membuat  berbagai dinamika di Persyarikatan mulai tampak semarak.  

Salah satunya yang dilakukan oleh Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) yang ingin mewujudkan pilar ketiga Muhammadiyah (ekonomi) amanah Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan 1915 secara konkret. Yaitu dengan  mendirikan Muhammadiyah Business Center (MBC) yang didirikan di tiap-tiap jaringan Persyarikatan baik  di daerah atau wilayah dengan basis inkubator bisnis dan pusat layanan usaha  terpadu (PLUT).

 Ketua JSM Bambang Wijonarko dalam kata sambutannya di acara peluncuran MBC dan pelatihan pemanfaatan Sistem Aplikasi Akuntansi (SIAPIK) berbasis Android di kampus Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD)  Jakarta, Senin (21/03), mengatakan, salah satu esensi dari membangun pilar ketiga Muhammadiyah  adalah terciptanya close loop economy. Close loop economy tersebut harus dikenalkan dan dipraktikkan di akar rumput di Persyarikatan bagaimana cara agar pembangunan ekonomi itu bisa berjalan dari hulu hingga hilir.

“Alat (tool) untuk menerjemahkan semua itu dengan kehadiran dari MBC yang kita dirikan di daerah dan wilayah Muhammadiyah dengan melibatkan unsur-unsur lembaga pendidikan baik perguruan tinggi Muhammadiyah maupun  sekolah- sekolah Muhammadiyah,” kata Bambang Wijonarko seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Perlu diketahui, kata Bambang, membangun close loop economy, kewirausahaan dan program peningkatan ekonomi  lainya.   Tak bisa hanya  sekedar kemitraan dan memiliki keahlian sebagai sales (penjual saja) tapi sebuah paradigma perubahan mindset  tentang kemandirian dan etos semangat kerja. “Di sinilah letak dan  peran  fungsi MBS  tersebut dalam perubahan mindset dengan berbagai strategi baik empowerment (pemberdayaan), connecting (menghubungkan) dan networking (membangun jaringan),” ucap Bambang dalam kata sambutannya di hadapan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Dr Anwar Abbas, Sekretaris Umum Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr  Mukhaer Pakkanna dan Direktur Utama Bank KB Bukopin Syariah Hari Wurianto. 

Selain sebagai implementasi pilar ketiga dan membangun close loop economy, kehadiran MBS sebagai media literasi bagi Persyarikatan, warga dan para anggota JSM dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis inkubator. “Tak tertutup kemungkinan pula juga akan membentuk big data tentang cluster-cluster pelaku wirausaha di Persyarikatan yang bisa dikurasi untuk tujuan supply chain kebutuhan pemenuhan di internal (Persyarikatan, warga, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dan para anggota JSM) dan eksternal kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Swasta dan global bisnis,” papar Bambang.

Untuk mewujudkan semua itu, JSM akan menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak.  Baik pemerintah, BUMN, swasta dan jaringan internasional yang memiliki persepsi yang sama dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan. “JSM akan membuka diri kepada pihak-pihak manapun yang memiliki persepsi dan visi yang sama,” kata Ketua JSM Bambang Wijonarko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement