REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Kanwil Kementerian Agama Kepulauan Riau (Kepri) Mahbub Daryanto menyampaikan kerukunan antarumat beragama di daerah itu tertinggi di Pulau Sumatra dan Jawa. Dia menyampaikan hal itu berdasarkan survei Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Balitbang dan Diklat) Kementerian Agama.
"Jadi, ini bukan mengarang. Memang sejak dulu sampai sekarang, kerukunan antarumat beragama sangat tinggi di Kepri," kata Mahbub, Senin (21/3/2022).
Oleh karenanya, Mahbub mengajak umat beragama di Kepri selalu menjaga toleransi satu sama lain, misalnya toleransi dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Menurutnya, negara telah menjamin masyarakat melaksanakan agama masing-masing, selama tidak melanggar pokok-pokok dari agama itu sendiri.
"Perlu diingat juga, negara tidak hanya urus agama Islam saja. Melainkan semua agama, sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang," ujarnya.
Mahbub juga menyinggung polemik surat edaran (SE) 05 tahun 2022 tentang pengeras suara adzan masjid yang belakangan menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menurutnya, SE tersebut sebenarnya sudah lama mengatur tentang pengeras suara adzan di masjid, namun baru sekarang mulai diimplementasikan.
"Dalam SE itu tak ada hukuman, tapi bagaimana mengelola suara pengeras masjid jangan sampai menimbulkan ketidaknyamanan bagi saudara-saudara kita apalagi berbeda agama," ucap dia.
Mahbub mengajak semua elemen umat beragama di Kepri merawat sekaligus meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini agar selalu tercipta situasi aman, nyaman, dan kondusif. "Kami (Kemenag) terus berupaya melakukan sosialisasi menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di Kepri," kata Mahbub.