REPUBLIKA.CO.ID, ABEOKUTA – Mantan Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya tentang Islam. Di hadapan para cendekiawan Muslim, dia bercerita tentang masa kecilnya yang menempuh pendidikan di sekolah atau madrasah bahasa Arab.
Namun dia meninggalkan sekolah tersebut karena cambuk. Rasa takut disiksa oleh guru-guru Alqurannya membuat Obasanjo meninggalkan sekolah bahasa Arab yang populer disebut Ile-Kewu di Yorubaland.
Obasanjo, yang bergelar doktor bidang teologi Kristen, berpesan kepada orang-orang yang hadir di majelis Islam untuk memperjuangkan surga sebagai tempat tinggal terakhir orang-orang saleh.
Dia menyampaikan bahwa siapa pun yang menganggap surga sebagai tempat tinggal terakhirnya maka tidak akan pernah mempermainkan keyakinan dan praktik agamanya.
"Saya di sini untuk menyambut Anda. Apa yang kita kumpulkan berkaitan dengan agama. Dan salah satu tujuan utama kita selama hidup di bumi adalah membuat Al-Janat (surga). Siapa pun yang mengetahui adanya Al-Janat, dia tidak akan main-main dengan praktik keagamaan selama dia tinggal di bumi," kata dia saat menyampaikan pidato dalam pelantikan dan pemberian sorban kepada Syekh Salis Alao Adenekan sebagai Khalifah Agung Tijaniyyah untuk Yorubaland, Edo dan Delta States, seperti dilansir Naija News, Selasa (15/3/2022).
Obasanjo dalam kesempatan itu juga membagikan pengalaman di masa mudanya. "Ketika saya masih muda, saya telah bercerita berkali-kali, bahwa Koboko (cambuk kuda) tidak memungkinkan saya untuk belajar Kewu (Arab) secara efektif. Namun terlepas dari itu, saya masih ingat banyak dari lagu-lagu yang biasa kami buat," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Negara Bagian Ogun, Dapo Abiodun, meminta umat Islam untuk melakukan tanggung jawab sipil mereka selama pemilihan 2023 untuk memastikan pemimpin yang dapat membawa kemakmuran bagi negara dipilih.
Dia menggambarkan Khalifah Agung Tijaniyyah yang baru bersorban sebagai seorang yang saleh, seorang pria terhormat, integritas dan duta besar yang layak dari agama Islam.
Ulama Islam yang berbasis di Lagos, Sheikh Sulaimon Faruq Onikijipa, saat menyampaikan pesannya, memperingatkan orang-orang yang ada di posisi kepemimpinan negara. Dia mengingatkan, mereka semua akan dimintai pertanggungjawaban sebagai seorang pemimpin di hari akhir kelak.
Mufti Agung Nigeria, Onikijipato Ilorin juga menantang anggota kelompok Tijaniyyah untuk front bersama dan tetap bersatu sebagai badan untuk memperjuangkan dan mewakili kepentingan umat agar hak-hak mereka dipenuhi pemerintah.
Sumber: naijanews