Ahad 13 Mar 2022 08:30 WIB

Era Disrupsi, Prof Haedar Nashir Minta Kedepankan Nilai-Nilai Luhur

Nilai-nilai luhur diminta Prof Haedar Nashir dikedepankan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Era Disrupsi, Prof Haedar Nashir Minta Kedepankan Nilai-Nilai Luhur. Foto: Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
Foto: Dok Uhamka
Era Disrupsi, Prof Haedar Nashir Minta Kedepankan Nilai-Nilai Luhur. Foto: Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah, Prof Haedar Nashir mendorong kepada kepada alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk meningkatkan perannya dalam menghadapi era disrupsi di tengah revolusi saintifik, kehidupan global, dan perkembangan post modern yang mempengaruhi kehidupan manusia. 

Di era disrupsi ini, menurut dia, Keluarga Alumni Mahasiswa UMY (KAUMY)harus melahirkan inovasi dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pada saat yang sama, kata dia, alumni UMY juga harus mengedepankan nilai-nilai luhur yang berbasis pada Pancasila. 

Baca Juga

"Agar era disrupsi tidak membawa pada kekacauan-kekacauan sosial, budaya, dan pencerabutan masyarakat dan bangsa dari perkembangan sains dan teknologi, juga perlu mengedepankan nilai-nilai luhur yang berbasis pada Pancasila, agama dan kebudayaan seluruh bangsa," ujar Prof Haedar saat menyampaikan orasi kebangsaan dalam acara Rakernas dan Dialog Nasional PP KAUMY yang digelar secara hybrid, Sabtu (12/3).

Dia melanjutkan, di dalam menghadapi era disrupsi KAUMY dengan profesi dan kemampuannya yang kolektif harus menjadi katalisator dari penguasaan Iptek untuk kemajuan bangsa. Menurut dia, bangsa yang menguasai iptek adalah bangsa yang akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain. 

 

"Bangsa yang menguasai iptek juga akan menjadi bangsa yang unggul. Bahkan, tebukti bahwa semua bangsa yang menguasai Iptek mereka berada di garis depan di dalam kemajuan politik, ekonomi, dan budaya, bahkan dalam relasi antar negara," ucap dia.

Maka, lanjut dia, menjadi niscaya untuk memperluaskan, membudayakan, dan menciptakan ekosistem kehidupan, di mana Iptek menjadi pilar penting untuk kemajuan bangsa. Namun, kata dia, kemajuan Iptek tidak ada artinya jika tidak disertai dengan nilai-nilai luhur.  

"Apalah artinya kemajuan Iptek, kemampuan menguasai Iptek, kemampuan fisik ragawi, serta kemajuan-kemajuan yang bersifat lahiriyah, indrawi dalam sebuah bangsa dan negata jika nilai-nilai luhurnya, nilai spiritual, etik moral, dan sosial budayanya luluh dan mengalami erosi," kata Prof Haedar. 

"Apalagi sampai jadi insan-insan yang berilmu teknologi tinggi, tapi amoral, tuna moral, tuna spirirual dan tuna nilai-nilai luhur kehidupan, sehingga manusia kehilangan kemanusiannya dalam membangun relasi antara golongan, antara bangsa dan negara," jelas Guru Besar UMY ini.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement