REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jatim memaknai peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sebagai spirit bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Khofifah menyebut, pandemi Covid-19 harus dimaknai sebagai cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah SWT.
Sebagai sorang Muslim, kata dia, harus yakin apapun yang terjadi sudah menjadi kehendak Allah SWT. Salah satu bentuk keyakinan terhadap-Nya adalah dengan berhusnudzon.
"Jangan berburuk sangka kepada Allah SWT. Justru ini kesempatan untuk kita semua meng-upgrade diri menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya," kata Khofifah, Senin (28/2/2022).
Khofifah mengatakan, banyak hikmah yang dapat menjadi renungan bersama dalam menangkap makna dan spirit Isra Miraj untuk kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik. Menurutnya, peristiwa Isra Miraj sarat dengan hal-hal yang menakjubkan dan luar biasa lantaran menembus batas-batas nalar dan hukum kebiasaan manusia.
Isra Miraj, lanjut dia, merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT ke Sidratulmuntaha atau langit ke tujuh dalam satu malam saja. Dalam perjalanan Rasulullah SAW juga menerima perintah sholat wajib lima waktu setiap hari.
"Dalam konteks menghadapi pandemi Covid-19, marilah kita jadikan nilai-nilai ajaran sholat sebagai bekal untuk menanggulangi wabah ini. Salah satu caranya dengan disiplin prokes dan vaksinasi," ujarnya.
Khofifah mengimbau kepada umat agar melakukan refleksi diri dengan memperbanyak dzikir, memohon ampunan kepada Allah dan berdoa. Ia pun berharap semoga musibah yang melanda bangsa Indonesia serta seluruh warga dunia segera berlalu.
"Nilai-nilai ibadah sholat harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena sholat sendiri diibaratkan sebagai tiang agama dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar," kata dia.