REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah), ustazah Etty Pratiknyowati menilai konten-konten pornografi berbahaya bagi setiap usia. Terlebih bagi remaja dan anak-anak. Menurutnya menonton konten pornografi dapat menurunkan kecerdasan dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada otak. Selain itu menurutnya pornogtafi juga merusak moral.
Menurut Etty adiksi pornografi dan game akan membuat anak akan lebih emosional. Mereka lebih mudah marah dengan emosi yang tak terkendali. Anak-anak juga akan lebih bersifat tidak sportif, tidak jujur dan manipulative.Egoisme meningkat dan bersifat anti sosial.
"Anak-anak yang teradiksi games dan pornografi cenderung menyendiri, tidak peduli akan lingkungan, kurang menghargai dan menghormati orang lain atau bahkan orang tuanya sendiri. Sehingga anak-anak ini akan cenderung berani melawan orang tua, memaksakan kehendaknya dan akan muncullah masalah-masalah ketidakharmonisan antara hubungan anak dengan orangtua," katanya.
Karena itu Etty mengajak orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak terutama ketika menggunakan gawai untuk pendidikan jarak jauh selama pandemi Covid-19. Ia meminta agar orang tua bisa membatasi penggunaan gawai pada anak hanya untuk pendidikan jarak jauh semata.
Bila gawai digunakan untuk hiburan anak, Etty berharap orang tua bisa betul-betul mendampingi dan memilihkan hiburan dan permainan yang tepat yang bernilai edukasi. Selain itu Etty juga meminta agar pemerintah dapat meningkatkan seleksi terhadap games yang beredar di internet. Juga terhadap konten-konten pornografi lainnya.
Etty mengatakan diantara cara efektif untuk mencegah anggota keluarga mengakses konten porno seperti membuat aturan penggunaan gawai dan pengaktifan teknologi jaringan nirkabel (WiFi). Selain itu menurutnya akan lebih baik jika orang tua mengetahui kata sandi akun media sosial anak dan mengunci setiap akses yang dapat mempermudah masuk konten pornografi.