REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menukil buku Isra' Mi'raj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi menjelaskan dalam peristiwa Mi'raj Jibril mengajak Rasulullah ke langit yang terdekat (pertama). Sesampainya di sana, Jibril mengetuk salah satu pintu. Penjaga pintu bertanya sosok yang bersama dengan Jibril.
Penjaga langit pertama pun menyambut Muhammad sebagai utusan Allah SWT. Penduduk langit merasa senang dengan kedatangan Nabi. Mereka tidak mengetahui apa kehendak Allah terhadap Nabi di bumi sebelum Dia memberitahukannya kepada mereka.
Di langit pertama, Nabi bertemu dengan Adam a.s. Jibril mengenalkan Nabi Adam dan memberi salam kepadanya.
Di langit pertama ini Nabi melihat betapa indah ciptaan Allah SWT. Rasulullah melihat dua buah sungai yang mengalir tanpa henti. Ini adalah sumber sungai Nil dan Eufrat.
Kemudian Jibril mengajak Rasulullah berjalan-jalan di langit pertama itu. Beliau kembali menjumpai sebuah sungai. Di atas sungai itu terdapat istana yang terbuat dari mutiara dan permata Zabarjad.
Nabi menepukkan tangannya ke permukaan sungai itu, lantas tercium aroma kesturi yang sangat harum. Ini adalah Telaga al-Kautsar yang sengaja disimpan oleh Allah khusus untuk Nabi Muhammad.
Kemudian Malaikat Jibril pun mengajak Nabi untuk segera naik ke langit berikutnya hingga langit ketujuh dan bertemu dengan Allah SWT. n Ratna Ajeng Tejomukti