REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel disebutkan telah memutuskan untuk tidak menempatkan penghalang pengontrol kerumunan di seberang Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem selama Ramadhan tahun ini. Harian Israel Haaretz melaporkan hal ini pada Ahad (20/2/2022).
Komandan polisi Distrik Yerusalem Doron Turgemen yang berwenang menempatkan penghalang tahun lalu, menyetujui rencana Kota Yerusalem untuk mengadakan acara budaya selama Ramadhan.
"Keputusan tahun ini menunjukkan betapa buruknya kesalahan pagar (tahun lalu)," kata perwira polisi senior yang mendukung keputusan tersebut seperti dikutip dari laman Al Araby, Senin (21/2).
Gerbang Damaskus merupakan salah satu dari delapan gerbang menuju Kota Tua bertembok yang berfungsi sebagai tempat berkumpul yang populer bagi banyak orang Palestina selama Ramadhan dan waktu-waktu perayaan lainnya telah ditutup oleh pasukan Israel pada 13 April tahun lalu. Padahal, hari itu adalah hari pertama Ramadhan.
Warga Palestina biasanya berkumpul di tempat itu setelah berbuka puasa dan untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa, tempat tersuci ketiga dalam Islam. Pembatasan gerbang memicu serangkaian insiden kekerasan antara warga Palestina dan pasukan Israel yang menanggapi protes Palestina dengan kekerasan.
Ini mengakibatkan cedera dan penangkapan banyak warga Palestina di Yerusalem timur yang diduduki. Barikade akhirnya dihapus setelah dua pekan, meskipun tindakan keras terhadap warga Palestina terus berlanjut.
Pertempuran juga terjadi sebelum pengusiran paksa Sheikh Jarrah tahun lalu dan serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Serangan zionis ini menewaskan lebih dari 250 warga Palestina dan menyebabkan orang terluka dan mengungsi.
Israel menginvasi Tepi Barat pada 1967 dan telah mendudukinya sejak itu. Warga Palestina di Tepi Barat sering menghadapi intimidasi dan kekerasan dari pasukan Israel dan pemukim Yahudi. Bulan suci Ramadhan akan berlangsung antara 2 April hingga 1 Mei 2022 dan konfrontasi kekerasan ditakuti akan terjadi lagi.