Dalam sejarah, saat pembagian ghanimah beberapa prajurit yang kuat merasa berjasa dalam kemenangan. Sebagian mereka sangat optimistis akan mendapatkan bagian yang lebih dibandingkan yang prajurit lain yang lemah. Namun, saat pembagian harta rampasan, Nabi tidak membedakan. Ibnu Hajar menjelaskan alasan penyamaan itu, "Orang pemberani menjadi utama karena keberaniannya dan orang lemah menjadi utama karena doa dan ketulusannya." (Fathul bari, 6/89). Jadi, kedua-duanya memiliki keutamaan.
Lemah pada satu sisi, tidak berarti lemah pada sisi yang lain. Lemah di satu sisi adalah kekuatan pada sisi yang lain. Demikian sebaliknya. Kuat di satu sisi, lemah pada sisi yang lain.
Ketika seorang merasa lemah baik secara materi ataupun fisik maka akan menumbuhkan rasa rendah dan butuh kepada Allah yang sangat tinggi. Berdoa dengan suasana hati demikian sangat besar peluang dikabulkan. Karena itu, para ulama menganjurkan orang-orang tua yang lemah dihadirkan saat shalat istisqa (meminta hujan). Doa mereka sangat diandalkan karena ketulusan dan rasa butuhnya yang sangat tinggi. Semoga Allah mengaruniakan sikap peduli kepada orang-orang lemah. n