Senin 07 Feb 2022 13:47 WIB

Perkenalkan, Gua Lava Terpanjang di Arab Saudi Umm Jirsan

Jejak manusia purba telah ditemukan di dalamnya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Umm Jirsan, Gua Lava Terpanjang di Arab Saudi. Perkenalkan, Gua Lava Terpanjang di Arab Saudi Umm Jirsan
Foto: Arab News
Umm Jirsan, Gua Lava Terpanjang di Arab Saudi. Perkenalkan, Gua Lava Terpanjang di Arab Saudi Umm Jirsan

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi memiliki destinasi wisata alam yang menarik di utara Madinah, yakni Gua Umm Jirsan. Keajaiban alam yang terletak di Harrat Khaybar itu merupakan landmark alam yang penting, mengingat cuacanya yang sedang sepanjang tahun dan komposisi geologisnya yang unik.

Tak heran, jika gua lava terpanjang di Arab Saudi ini menjadi tujuan utama bagi para wisatawan, penjelajah, peneliti, pemula (amatir), dan pendaki atau pelancong dari seluruh dunia. Ahli geologi Abdul Aziz bin Laboun menjelaskan, bahwa Umm Jirsan adalah tabung lava bawah tanah yang panjang, yang miring dari timur ke barat, dengan banyak bukaan. Di dalamnya dapat ditemukan banyak terowongan dan alur sempit dan lebar, di samping julur menggantung dari basal hitam dan kalsit.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Senin (7/2/2022), gua ini memiliki panjang sekitar 1.500 meter, lebar 45 meter, dengan ketinggian maksimum 12 meter, menjadikannya sistem tabung lava terpanjang di Kerajaan. Gua ini dikelilingi oleh banyak kawah dan gunung berapi, termasuk Jabal Al-Qadar, Jabal Al-Abyad, Jabal Al-Bayda dan Jabal Al-Aqar.

Tabung gua tersebut menerima air deras melalui lubangnya, dan air mengalir melaluinya dan mengumpulkan pasir, debu, dan tanah liat. Beberapa tanaman dan pohon tumbuh di dalamnya. Bin Laboun mencatat, bahwa Umm Jirsan dingin di musim panas dan hangat di musim dingin. Karena itulah, tempat ini menjadi tujuan utama bagi manusia dan hewan.

Ia mencontohkan, jejak manusia purba telah ditemukan di dalamnya, seperti alat-alat batu, tulisan dan gambar di bebatuan. Di samping itu, juga telah ditemukan tulang, tengkorak, dan fosil yang dipelajari menggunakan teknologi radiokarbon dan diketahui berusia sekitar 7.000 tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement