REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- All India Majlis Tameer-e-Millat, sebuah organisasi yang fokus pada masalah sosial-ekonomi Muslim, mengajak masyarakat merenungkan alasan tersingkirkannya kelompok Muslim dalam politik India saat ini. Dalam pertemuan virtual bertema Peran Muslim dalam Politik Negara, mantan anggota parlemen India Mohammad Adeeb mengatakan Muslim semakin tidak memiliki peran dalam politik negara itu.
“Setiap partai menjaga jarak dari Muslim karena mereka takut akan mendapatkan lebih sedikit suara dalam pemilu dan menderita secara politik jika Muslim tetap dekat dengan partai mereka,” katanya, dilansir di Anadolu Agency, Ahad (6/2/2022).
Adeeb mengatakan ada 126 kursi di mana umat Islam dapat memainkan peran penting dalam pemilihan provinsi yang akan datang di negara bagian utara Uttar Pradesh. Tapi kenyataannya, tidak ada satupun Muslim yang mendudukinya. Sementara pemilihan di negara bagian terbesar di negara itu dijadwalkan akhir bulan ini. Sedangkan pemungutan suara akan diadakan dalam tujuh fase dari 10 Februari hingga 7 Maret.
Presiden Universitas Maulana Azad, Akhtarul Wasey, mengatakan umat Islam harus memikirkan situasi mereka saat ini. Dia juga mengingatkan umat Islam memiliki tanggung jawab yang sama seperti rakyat India lain atas segala keadaan yang terjadi.
“Umat Islam harus lebih fokus pada pendidikan dan wirausaha untuk maju. Umat Islam tidak boleh lari dari politik, tetapi berpartisipasi secara terbuka di dalamnya. Mereka tidak boleh berpikir politik adalah segalanya,” ujarnya.
"Hal terbesar adalah bahwa kami (Muslim) tidak memiliki data komunitas kami sendiri. Kami bahkan tidak tahu apa pendidikan, politik, status sosial kami. Kami harus membuat peta jalan dengan mengumpulkan data kami sehingga kami dapat bergerak maju. Penting untuk kemudian kita mempercayakan tugas pertumbuhan masyarakat kepada generasi muda,” ujar Presiden Dewan Politik Muslim India Tasleem Rehmani
Jurnalis senior MA Majid mengatakan masalah terbesar umat Islam saat ini adalah mereka harus membuktikan kesetiaan mereka kepada negara. "Alasannya adalah karena kepemimpinan Muslim telah dihancurkan dan tidak dibiarkan tumbuh," katanya.
Biksu Hindu Yogi Adityanath yang merupakan kepala menteri Uttar Pradesh dan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi dikenal karena retorika kebenciannya terhadap Muslim.
Sumber: https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/muslims-marginalized-in-india-s-politics-say-experts/2495134