Kamis 03 Feb 2022 03:36 WIB

Studi: Sholat Subuh Bawa Manfaat Kesehatan

Penelitian ilmiah ini sepenuhnya sesuai dengan kebiasaan Nabi Muhammad SAW.

Orang-orang melakukan sholat subuh di Masjid Agung Faisal, di Islamabad, Pakistan, Senin, 3 Mei 2021.
Foto:

Kripke dan rekan kerjanya menganalisis data dari studi American Cancer Society yang dilakukan antara tahun 1982 dan 1988. Studi ini mengumpulkan informasi tentang kebiasaan tidur dan kesehatan orang, dan kemudian mengikuti mereka selama enam tahun.

Peserta studi berkisar antara usia 30 sampai 102 tahun, dengan usia rata-rata mulai 57 tahun untuk wanita dan 58 tahun untuk pria. Dalam studi tersebut, risiko kematian bagi orang yang terlalu banyak tidur adalah 34 persen dibandingkan dengan hanya 12 persen mereka yang tidur 8 jam, serta hanya 22 persen yang kurang tidur.

Temuan ini disebut serupa dengan yang ada di bidang diet, yang menunjukkan makan terlalu banyak jauh lebih berbahaya daripada tidak cukup makan. Hal ini diluar kondisi ekstrem besar, seperti kelaparan dan tidak tidur sama sekali. Kripke bahkan mencatat untuk tidur 10 jam, peningkatan risiko kematian hampir sama dengan obesitas sedang.

Beberapa penelitian bahkan telah bereksperimen dengan kondisi kurang tidur untuk menyembuhkan depresi. Menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam American Journal of Psychiatry edisi Januari 1990, disebut hingga 60 persen orang yang depresi akan menunjukkan peningkatan 30 persen setelah hanya satu malam terjaga.

Sebuah penelitian juga menunjukkan meski tidur menghambat pelepasan TSH, tetap terjaga sepanjang malam dan pagi hari meningkatkan kondisinya. Penelitian ilmiah ini sepenuhnya sesuai dengan kebiasaan Nabi, yaitu tidur sesaat setelah sholat Isya dan bangun di pagi hari atau kadang-kadang tengah malam untuk berdoa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement