Selasa 01 Feb 2022 03:10 WIB

Jokowi: NU Miliki Potensi Besar Bantu Selesaikan Masalah Bangsa

Jokowi menilai NU memiliki kekuatan besar

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wapres Ma
Foto: Antara/BPMI/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wapres Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kekuatan besar yang tak hanya berkontribusi bagi Indonesia namun juga bagi dunia. Banyaknya jumlah warga NU serta jaringan organisasi yang sangat lengkap dan tersebar di seluruh pelosok daerah serta di luar negeri menjadi potensi yang sangat besar bagi bangsa.

Selain itu, NU juga memiliki banyak talenta muda hebat di berbagai profesi. Jokowi menyebut, kontribusi NU paling utama selama ini yakni peran besar para ulama besar yang menjadi sumber tuntutan umat.

“Tapi semakin banyaknya warga Nahdiyin yang cendikiawan, kaum professional, wirausaha, dan para teknolog, akan membuat NU semakin memberikan warna dalam dunia baru yang semakin berubah,” kata Jokowi saat menghadiri acara pengukuhan Pengurus Besar dan harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Senin (31/1).

Jokowi meyakini, melalui jaringan organisasi NU yang sangat luas bahkan hingga di lebih dari 100 negara di dunia, akan menjadi kekuatan besar untuk menggulirkan agenda strategis nasional dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan juga kemanusiaan.

“Jika, jaringan ini digerakkan, dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional, ini akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat, menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, seluruh potensi yang dimiliki oleh NU masih perlu dikembangkan lagi. Sehingga NU dapat semakin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa.

“Semakin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dengan dunia yang semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah dia.  

Jokowi menyampaikan, perubahan situasi dunia yang sangat cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi menuntut adanya cara-cara baru yang lebih kreatif dan inovatif. Ia mengingatkan bahwa modernisasi, digitalisasi, dan juga automasi saat ini tak lagi bisa dihindari.

Karena itu, ia pun ingin NU juga bisa memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital. Ia juga ingin agar NU memiliki market place sendiri sebagai wadah untuk memasarkan berbagai produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global, serta memiliki platform edutech dan juga platform learning management system untuk memfasilitasi jutaan santri secara mudah.

Menurut Jokowi, para generasi muda NU perlu memiliki wadah untuk mengembangkan potensi dan talentanya. Karena itu, ia mendorong NU untuk memiliki wadah organisasi sendiri guna mendukung berbagai inovasi kalangan muda NU tersebut.

“Untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif. NU perlu mempunyai venture capital sendiri, modal ventura sendiri yang kuat dengan membangun dana abadi yang nantinya mempunyai sovereign wealth fund,” ujar Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi meyakini NU akan memiliki kekuatan dalam membiayai program-program unggulan dan inovatifnya. Karena itu, ia memastikan pemerintah siap memberikan konsensi besar kepada NU untuk dikelola oleh kalangan muda NU. Pemberian konsensi ini, kata dia, dilakukan untuk semakin memperkokoh kemandirian dan kewirausahaan sosial di NU serta menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang tengah dilakukan pemerintah.

“Pemerintah siap memberikan konsensi yang besar tapi secara professional, sesegera mungkin. Saya udah siapkan. Ga mungkin saya memberikan ke NU itu yang kecil-kecil, saya pastikan yang gede. Dah, insyallah yang gede,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement