Perwakilan UEA telah meninjau langsung lahan yang akan dibangun Islamic Center. Sebelumnya, rombongan juga meninjau pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed yang berlokasi di Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
"InsyaAllah menurut bahasa sementara dia juga mengatakan setuju apa yang menjadi masterplan," imbuh Hidayat.
Dia menilai, lokasi pembangunan Islamic Center di STP sejalan dengan ekosistem STP yang berbasis pada teknologi dan pengembangan keilmuwan. Selain itu, di sebelah kanan STP merupakan Taman Cerdas Jebres yang di dalamnya terdapat perpustakaan.
"Itu memang sangat menarik. Di sebelahnya untuk kajian. Ekosistemnya cocok. Itu tidak ada masalah," ujarnya.
Saat ini, proses pembangunan Islamic Center masih dalam tahap pengajuan. Kemenag difasilitasi penyedia layanan akan membuat studi kelayakan (feasibility study) kemudian diajukan ke UEA. Sehingga, sampai saat ini belum ada kesepakatan terkait waktu pembangunan.
Kehadiran Islamic Center tersebut diharapkan dapat mewujudkan harapan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan Islam moderat. "Jadi bukan ekstrem ke kanan atau ke kiri tapi kita bisa membawa Islam yang rahmatan lil alamin. Sehingga munculnya Islamic Center diharapkan memang betul-betul sebagai tempat untuk pusat latihan," pungkasnya.