REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Pusat Agama dan Kebudayaan Islam Slovenia (Slovenia’s Islamic Religious and Cultural Centre) adalah satu-satunya masjid di negara Eropa Tengah itu yang mengadopsi modernisme dalam gaya bangunannya. Masjid yang dibuka pada 2020 di dekat pusat kota Ljubljana ini berbentuk sebuah kubus dengan nuansa putih modern.
Dilansir di Calvert Journal, Rabu (19/1/2022), bangunan baja ini menjadi satu-satunya masjid di negara itu. Pusat Agama dan Kebudayaan Islam ini juga mencakup taman kanak-kanak, sekolah, perpustakaan, pusat acara, restoran dan taman, tempat parkir bawah tanah dan gedung olahraga.
Bangunan masjid ini memiliki menara tunggal yang tingginya sama dengan bangunan, serta kubah biru muda yang dibangun di dalam, bukan di luar struktur persegi panjang tersebut. Pusat Agama dan Budaya ini memberikan sentuhan baru pada arsitektur Islam. Adapun kubahnya itu sendiri, menurut arsitek Bevk Perovic Arhitekti, terbuat dari bahan biru transparan yang mewakili langit dan Kiswah, kain yang menutupi Ka'bah di Makkah.
Para desainer juga mendapat inspirasi dari modernis regionalisme Ljubljana pada 1960-an, arsitek klasik Slovenia Joze Plecnik dan tenda masjid-masjid portabel Iran, serta pemukiman kecil Bosnia yang berpusat di sekitar masjid. Komunitas Muslim Ljubljana tumbuh setelah migrasi orang Bosnia ke Slovenia setelah Perang Dunia Kedua.
Migrasi terus berlanjut setelah pecahnya Yugoslavia dan bergabungnya Slovenia ke Uni Eropa. Slovenia sendiri sebelumnya memiliki masjid lain di utara negara itu. Namun, bangunan itu tidak lagi berfungsi dan Muslim terpaksa menggunakan pusat kebugaran untuk ibadah berjamaah.
Masjid Slovenia ini dibangun antara 2015 dam 2020 berkat sumbangan dari komunitas Muslim Slovenia dan negara Qatar. Bangunan ini adalah salah satu dari sedikit pekerjaan umum yang dibangun di Ljubljana selama dekade terakhir. Pusat ini juga dinobatkan sebagai Religious Building of the Year 2021 (Bangunan Agama terbaik 2021) oleh ArchDaily.