Selasa 18 Jan 2022 05:20 WIB

PM Israel Tegaskan tak Ingin Perdamaian dengan Palestina

PM Israel mengatakan tidak akan ada negosiasi dengan Otoritas Palestina.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memimpin rapat kabinet di kantor perdana menteri di Yerusalem, Ahad, 5 Desember 2021. Bennett pada hari Minggu mendesak kekuatan dunia untuk mengambil garis keras terhadap Iran dalam negosiasi untuk mengekang program nuklir negara itu, sebagai puncaknya pejabat pertahanan dan intelijen menuju ke Washington di tengah pembicaraan yang gagal. PM Israel Tegaskan tak Ingin Perdamaian dengan Palestina
Foto:

Di sisi lain, Konsul Jenderal Inggris di Yerusalem Diane Corner mengkritik upaya Israel mengusir keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Dia menekankan, tindakan tersebut bertentangan dengan hukum internasional.

“Penggusuran di wilayah pendudukan bertentangan dengan hukum humaniter internasional dalam semua, kecuali keadaan yang paling luar biasa,” kata Corner dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Twitter-nya, Senin (17/1/2022), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Dia mengingatkan, aksi penggusuran berpotensi memantik pertikaian. “Inggris mendesak Pemerintah Israel untuk menghentikan praktik semacam itu yang hanya akan meningkatkan ketegangan di lapangan,” ujar Corner.

Corner termasuk di antara diplomat Eropa yang menyaksikan bagaimana otoritas Israel hendak mengusir keluarga Salahia dari kediamannya di Sheikh Jarrah. Terdapat 12 orang, termasuk lima anak-anak, yang akan menjadi korban penggusuran tersebut. Mereka pun berisiko kehilangan bisnisnya yang terletak persis di seberang Konsulat Inggris di Yerusalem Timur.

Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW) menyebut otoritas pendudukan Israel telah menggandakan kebijakan untuk menindas warga Palestina selama 2021. Penindasan terus bertambah dari tahun sebelumnya, ditambah mengistimewakan pemukim Israel selama setahun terakhir.  

 

"Kebijakan pemerintah untuk mempertahankan dominasi Yahudi Israel atas warga Palestina di seluruh Israel dan wilayah pendudukan Palestina (OPT), ditambah dengan represi yang sangat parah terhadap warga Palestina yang tinggal di OPT, sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dari apartheid dan penganiayaan," kata HRW dalam sebuah pernyataan dilansir dari Wafa News, Sabtu (15/1/2022). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement