Ahad 09 Jan 2022 13:01 WIB

10 Karakter Wasathiyah Menurut Ijtihad MUI

Ada 10 karakter wasathiyah menurut Ijtihad MUI.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Gedung MUI
Foto:

Ketujuh, ishlah (reformasi), yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk mencapai keadaan lebih baik yang mengakomodasi perubahan dan kemajuan zaman dengan berpijak pada kemaslahatan umum (mashlahah ‘amah) dengan tetap berpegang pada prinsip al-muhafazhah ‘ala al-qadimi al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadidi al-ashla. Kedelapan, Aulawiyah (mendahulukan yang prioritas), yaitu kemampuan mengidentifikasi hal ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk diimplementasikan dibandingkan dengan yang kepentingannya lebih rendah.

Kesembilan, tathawwur wa Ibtikar (dinamis dan inovatif), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahamatan dan kemajuan umat manusia. Kesepuluh.  Tahadhdhur (berkeadaban), yaitu menjunjung tinggi akhlakul karimah, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban.

 

"Sepuluh prinsip ini pada intinya seorang dai dalam berkhutbah mengedepankan karakter lemah lembut, perkataan baik. Walaupun mau nahi munkar tetap dilakukan  dengan bi ma'ruf. Jika amal ma'ruf dengan ma'ruf maka nahi munkar juga tetap dilakukan dengan ma'ruf,"ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement