REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA mengatakan, perolehan selama tahun lalu cukup spektakuler, terdapat peningkatan dari perolehan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS).
"Perolehan di 2021 cukup spektakuler untuk Zakat Infak Sedekah kenaikannya 33 persen, dibandingkan dengan 2020. Kenaikannya dari Rp 387 miliar menjadi Rp 515,6 miliar," kata Noor dalam Temu Media Baznas lewat siaran langsung di Youtube Baznas TV Rabu (5/1).
Dia melanjutkan, zakat fitrah mengalami kenaikan sebesar 100 persen. Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk membayarkan zakat fitrah luar biasa. "Yang paling dahsyat kurban online kenaikannya 120 persen, kemarin mencapai 5.800 kurban," kata dia.
Dari perolehan pada tahun lalu, kalangan milenial banyak yang ikut andil. Noor mengatakan, muzaki hampir 70 persennya dari kalangan milenial."Kami kagum dengan perkembangan milenial yang berzakat. Analisa kami mengapa milenial cukup besar, mereka cinta zakat, melakukan zakat, infak sedekah ada suatu kesadaran keagamaan," ucap Noor.
"Khususnya selama Covid-19, mudah-mudahan setelah covid berlalu lebih dari itu. Ini yang menarik bagi kami. Ke depan kami akan mendorong milenial, kecil nggak apa-apa, kekuatannya sangat berpengaruh secara nasional, terhadap perzakatan Indonesia," lanjut Noor.
Di samping itu, Baznas menargetkan pengumpulan ZIS dan Dana sosial keagamaan lain (DSKL) secara Nasional bisa mencapai Rp 26 triliun secara nasional pada 2022.
"Untuk tahun 2022 Baznas secara nasional punya target pengumpulan Rp 26 triliun. Adapun metode penghitungan pembagian pengumpulan ZIS-DSKL dilakukan dengan rata-rata dari tiga komponen yaitu persentase pengumpulan 2019-2020 (rata-rata geometrik), persentase pengumpulan 2020, dan persentase potensi zakat wilayah provinsi," kata Noor.
Noor menjelaskan, target pengumpulan zakat 2022 pada tingkat Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yaitu Baznas RI sebesar Rp 760 miliar, Baznas provinsi sebesar Rp 2,12 triliun, Baznas kabupaten atau kota sebesar Rp 6,94 triliun dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebesar Rp 16,17 triliun.
Menurut Noor, untuk mencapai target tersebut perlu adanya semangat kolaborasi dan kerja sama antara semua pegiat zakat Baznas maupun LAZ se-Indonesia dan ekosistem zakat lainnya. Hal ini untuk mencapai target yang tinggi di tahun depan. "Adapun capaian Baznas di tingkat pusat sepanjang 2021 telah melampaui target dengan peningkatan sebesar 33 persen dibanding pengumpulan sepanjang 2020. Pencapaian ini juga tentu tidak terlepas dari peran para awak media yang turut menebarkan Gerakan Cinta Zakat di tengah masyarakat," ucap Noor.
Noor mengatakan, pencapaian yang baik ini akan menjadi modal bagi pengumpulan ZIS dan DSKL tahun depan secara nasional dari Baznas dan LAZ. Kepercayaan yang terus meningkat ini membuat Baznas makin bersemangat menjalankan visi menjadi lembaga utama menyejahterakan umat.
"Untuk 2022, kami akan fokus pada penguatan pengumpulan dan pendistribusian ZIS DSKL dengan melaksanakan pengelolaan zakat mengikuti kaidah tiga aman, Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI," kata Noor.
Dia mengungkapkan, Baznas juga berkomitmen untuk menyalurkan 90 persen dana ZIS DSKL yang terkumpul dengan target penerima manfaat 2022 sebanyak 57.650.000 jiwa. "Kami juga ingin menyampaikan terima kasih, khususnya bagi seluruh awak media massa yang telah menjalankan perannya dengan baik dalam menggelorakan syiar zakat untuk kemaslahatan umat," kata Noor.
Sepanjang 2021, Baznas juga berhasil membukukan rasio penyaluran sebesar 86,7 persen melalui berbagai bidang untuk membantu mustahik mendapat penghidupan lebih baik. Angka 86,7 persen memiliki makna penyaluran terhadap pengumpulan ZIS dan DSKL di Baznas berjalan efektif.
Sementara melalui platform digital, Baznas telah menyediakan layanan kemudahan pembayaran ZIS DSKL melalui puluhan kanal digital, termasuk website Baznas naik 51 persen dari tahun lalu menjadi sebesar Rp 136,99 miliar. Perolehan ini menunjukkan banyaknya milenial yang mempercayakan zakatnya melalui Baznas.