Nanti kalo dikandang terus, biasanya kambing akan mudah stress dan susah tumbuh besar. Alhamdulillah, selama dirawat ini kambing makannya banyak dan tumbuh besar” tambah Rani.
Biasanya Rani mencari pakan kambing dengan memotong rumput disekitaran rumah dibantu oleh suaminya. Namun jika suami sedang ada panggilan bantu bangun rumah orang, maka dirinya mencari pakan ternak sendirian.
Pola ternak memang masih lingkup rumah tangga, meskipun demikian Rani berharap bisa membesarkan skala peternakan menjadi lebih besar.
“Menjadi muslim, Alhamdulillah membuat semuanya menjadi lebih tenang. Hidup juga lebih mudah urusannya” ungkap Rani.
“Dan saya bersyukur, diberikan kepercayaan oleh LMI untuk mengelola kambing ini. Terima kasih”, pungkas Rani.
Menurut Kepala LMI Sulawesi Maluku, Andres Irawan, program ternak kambing ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat khususnya muallaf yang selama ini telah menjadi binaan LMi.
"Kami melihat, potensi serapan kambing sebagai hewan qurban dan juga konsumsi harian cukup tinggi di Halmahera Selatan. Harga jualnya pun cukup menarik. Sehingga kami memilih kambing sebagai program pemberdayaan," tutur Andres.
"Dari satu titik lokasi ternak ini, kami merencanakan untuk mengembangkan ke beberapa titik lainnya, sehingga usaha kambing LMI ini tidak hanya memberikan perbaikan ekonomi bagi satu orang saja, namun juga bisa menyejahterakan warga lainnya," katanya.