Senin 20 Dec 2021 05:55 WIB

Nasib Afghanistan yang Kian Terpuruk dan Panggilan untuk Negara Islam

Negara-negara Islam di OKI berkomitmen untuk bantu Afghanistan

Negara-negara Islam di OKI berkomitmen untuk bantu Afghanistan. Ilustrasi Taliban
Foto:

Namun menurut Michael Kugelman, Wakil Direktur Asia Program pada Wilson Centre di Washington, Barat bakal sulit terlibat dengan Taliban karena jika melakukan hal ini maka itu sama artinya Barat mengakui kalah dalam perang 20 tahun melawan Taliban.

Memang masih ada China dan Rusia, tetapi penglibatan internasional lebih luas lagi akan membuat Afghanistan memiliki banyak pilihan sehingga tak terlalu tergantung kepada satu pihak yang bisa menjadi titik untuk masuknya perangkap hegemoni.

Mungkin karena untuk itulah Pakistan yang sekutu dekat Amerika Serikat, mengajak negara-negara Islam aktif membantu mengeluarkan Afghanistan dari krisis.Pakista yakin ambruk totalnya Afghanistan akan merugikan dunia khususnya Barat karena bakal merusak upaya melawan terorisme dan memacu eksodus besar warga Afghanistan ke luar negeri di mana Eropa, Amerika Utara dan Australia yang justru menjadi tujuan utama pengungsi Afghanistan.

Taliban sendiri berbeda dari kelompok-kelompok teror seperti ISIS dan Alqaeda yang mengecualikan peran negara sehingga tak diterima di negara-negara Islam mana pun. Tetapi Taliban sendiri tidak satu suara.

Mendiang wartawan investigatif terkemuka Pakistan, Syed Saleem Shahzaqd, dalam bukunya "Inside Alqaeda and the Taliban; Beyond Bin Laden and 9/11" menyatakan dalam Taliban ada dua kelompok besar, yakni kaum tradisionalis dan kaum yang disebutnya neo Taliban.

Salah satu perbedaan antara keduanya, mengutip buku itu, adalah kaum tradisional beranggapan perang di negeri itu diawali dan diakhiri di Afghanistan. Kalangan ini lebih berorientasi nasional. Sebaliknya, neo Taliban yang radikal beranggapan perang berakhir sampai tercipta khilafah global.

Agaknya dikotomi ini pula yang membuat Taliban terlihat tak konsisten. Di satu sisi menjamin inklusivitas dan penghormatan hak perempuan, tapi di sisi lain berbuat yang sebaliknya. Dan Pakistan agaknya paham situasi dan realitas ini. Mungkin pula ajakan dunia agar persuasif kepada Taliban didasari oleh pandangan bahwa faksi tradisionalis yang moderat lebih bisa diajak berbicara dan dipersuasi demi situasi yang lebih baik di Afghanistan.

Baca juga: 5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

 

Untuk itu, apa yang dihasilkan OKI di Islamabad hari ini akan menarik untuk diikuti, terutama dalam kaitannya dengan formula OKI dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan dan meyakinkan Taliban agar mempertimbangkan realitas yang ada demi Afghanistan yang stabil dan sejahtera.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement