Senin 20 Dec 2021 05:55 WIB

Nasib Afghanistan yang Kian Terpuruk dan Panggilan untuk Negara Islam

Negara-negara Islam di OKI berkomitmen untuk bantu Afghanistan

Negara-negara Islam di OKI berkomitmen untuk bantu Afghanistan. Ilustrasi Taliban
Foto:

Langkah itu ditempuh karena dunia khawatir Taliban masih rezim yang sama kerasnya seperti dengan 20 tahun silam, sekalipun Taliban berulang kali menjanjikan pemerintahan inklusif dan menjamin hak-hak perempuan yang selama ini menjadi keprihatinan luas dunia, termasuk Indonesia.

Amir Khan Muttaqi pernah menyatakan penguasa baru Afghanistan membolehkan perempuan menggeluti pendidikan dan bekerja. Namun empat bulan kemudian yang terjadi malah kabar anak perempuan dilarang bersekolah dan hanya membolehkan perempuan bekerja di sektor-sektor tertentu seperti bidang perawatan kesehatan.

Namun demikian suasana Afghanistan saat ini dinilai lebih aman yang salah satu indikatornya terlihat dari lancarnya perjalanan organisasi bantuan asing ke sebagian besar wilayah Afghanistan, termasuk daerah yang sebelum ini terlarang dimasuki.

Tetapi pembekuan aset di luar negeri dan mandeknya bantuan asing turut menciptakan krisis kemanusiaan di sana, yang diperparah oleh situasi sulit akibat pandemi dan kekeringan. Rumah sakit di negeri itu kabarnya sangat kekurangan obat-obatan.

Pakistan pahamPBB menyebut 95 persen dari semua rumah tangga di negara itu menghadapi kekurangan pangan dan gizi yang akut, sedangkan tingkat kemiskinan melonjak 90 persen.

Situasi ini diperparah oleh nilai mata uang afgani yang terus merosot terhadap mata uang asing termasuk dolar AS. Hal ini memperdalam krisis ekonomi di Afghanistan.Pekan ini saja dalam satu hari, nilai afgani sudah terpangkas 11 persen terhadap dolar AS. 

Akibatnya, jualan pebisnis tak laku karena daya beli amblas oleh harga yang membumbung tinggi, di samping tingkat upah yang terus merendah. Khan Afzal Hadawal, mantan gubernur bank sentral Afghanistan, mengatakan sanksi internasional terhadap Taliban dan pembekuan cadangan devisa Afghanistan membuat ekonomi yang sudah amat tergantung kepada bantuan asing menjadi kian di ambang kehancuran total yang diperburuk oleh anjloknya nilai tukar.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

Khan Afzal Hadawal meminta badan-badan pembangunan, donor, komunitas internasional dan Amerika Serikat segera membantu Afghanistan keluar dari krisis dahsyat ini, sekalipun dia paham dunia masih mempertanyakan itikad Taliban dalam membentuk pemerintahan inklusif dan memberikan kesempatan sama luasnya kepada semua elemen rakyat, termasuk kaum perempuan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement