REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Polisi Jerman telah menangkap 11 orang karena menyerang Masjid Eyüp Sultan. Persatuan Islam Turki untuk urusan Agama (DITIB) di Leipzig, Jerman, melaporkan tindakan vandalisme ini.
Menurut laporan itu, penyerang rasialis merusak pusat suci umat Islam di Leipzig. Kelompok sayap kiri berjumlah sekitar 100 hingga 150 orang yang merupakan kelompok radikal pada Senin (13/12) malam melemparkan benda keras dan kembang api ke masjid.
Ketua Asosiasi Masjid Eyup Sultan Omer Mumcu mengatakan serangan itu adalah serangan terhadap hak asasi manusia. "Empat jendela telah rusak dan merusak bangunan, (kami) telah meminta polisi untuk menghentikan serangan semacam itu," katanya seperti dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu (15/12).
Menurut Pew Research Center, jumlah Muslim di Jerman sekitar lima juta orang. Sebanyak tiga juta di antaranya adalah orang Turki. Kedutaan Besar Turki di Berlin, Jerman mengatakan masyarakat Turki di Eropa sangat prihatin dengan meningkatmya tren Islamofobia dan Turkofobia di negara-negara Barat.