Selasa 14 Dec 2021 06:33 WIB

Baznas Dampingi Anak Stunting Korban Semeru

Hasil skrining gizi menggunakan antropometri 2020, ditemukan empat balita stunting

Rep: Rossi Handayani/ Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui tim Rumah Sehat Baznas (RSB) menemukan sejumlah anak terdampak erupsi Gunung Semeru mengalami stunting.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui tim Rumah Sehat Baznas (RSB) menemukan sejumlah anak terdampak erupsi Gunung Semeru mengalami stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui tim Rumah Sehat Baznas (RSB) menemukan sejumlah anak terdampak erupsi Gunung Semeru mengalami stunting. Temuan ini berdasarkan hasil skrining gizi balita yang dilakukan Tim RSB di posko pengungsian Desa Jarit, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Jumlah balita yang berhasil menjalani skrining di lokasi erupsi, tercatat sebanyak 11 balita yang terdiri dari enam laki-laki dan lima Perempuan. Hasil skrining gizi menggunakan antropometri 2020. Ditemukan empat balita stunting dan satu balita dengan berat badan kurang.

Baca Juga

"Tim Baznas melakukan pemeriksaan di posko kesehatan Baznas dan juga melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian. Tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi gizi balita yang berada di pengungsian," kata Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.

photo
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui tim Rumah Sehat Baznas (RSB) menemukan sejumlah anak terdampak erupsi Gunung Semeru mengalami stunting. - (Baznas)

Saidah menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan Baznas dalam mengantisipasi masalah gizi yang bisa terjadi kapan saja kepada balita akibat asupan gizi yang kurang selama tinggal di pengungsian serta rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini juga berakibat munculnya masalah baru seperti diare berkepanjangan yang berdampak pada masalah gizi balita.

"Dalam penanganan balita stunting dan gizi kurang, tim Baznas memberikan edukasi gizi kepada orang tua balita, memberikan makanan tambahan berupa Biskuit Blondo kepada semua balita, khususnya balita stunting sebanyak 40 keping biskuit yang diharapkan habis selama satu Minggu ke depan," ucapnya.

Saidah berharap upaya ini dapat membantu balita stunting yang berada di tenda pengungsian untuk tetap mendapatkan tambahan gizi yang diperoleh dari Biskuit Blondo. Untuk itu diharapkan mampu memperbaiki masalah gizi yang dialami oleh balita stunting.

Adapun asupan Biskuit Blondo produksi RSB Parimo Sulawesi Tengah ini telah lolos uji laboratorium Universitas Tadulako Palu dan IPB Bogor sebagai makanan tambahan terbaik untuk kanak-anak terkena stunting.

Sebelumnya, Baznas juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk korban erupsi Semeru kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang. Penyerahan bantuan dilakukan Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA didampingi Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, S.Pt yang melakukan peninjauan ke sejumlah posko korban erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12).

Baznas masih terus siap siaga untuk melayani masyarakat terdampak. Baznas berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi dan layanan sosial kepada para korban erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu (4/12). Selain memberikan bantuan langsung, Baznas berkomitmen membantu warga terdampak melalui program pemulihan (recovery) pasca-erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement