REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan membaca Alquran adalah untuk mendapatkan petunjuk Allah SWT, lebih dekat dan mendapatkan ridho Nya. Agar mencapai tujuan tersebut maka setiap orang yang membaca harus memiliki niat yang benar.
Alquran memang dapat membimbing namun seseorang akan tersesat jika memiliki niat yang salah. Sebagaimana firman Allah surat Albaqarah ayat 26 disebutkan,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,
Alquran adalah kalam Allah, oleh karena itu, membutuhkan niat dan kemurnian tujuan seperti halnya melaksanakan shalat. Jadi, ketika membaca Al-Qur'an harus menghindari niat berikut: