REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan melakukan pembinaan intensif bagi para penghafal Alquran. Pembinaan akan disinergikan dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) di bawah koordinasi Direktorat Penerangan Agama Islam (Ditpenais) Kemenag.
"Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag pada tahun 2021 melakukan survei dan menemukan bertumbuhnya secara signifikan tempat belajar dan menghafal Alquran. Untuk itu agar lembaga tersebut dapat melahirkan output yang baik maka diperlukan asistensi dari pemerintah," ungkap Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur'an dan Al-Hadits Ditpenais, Rijal Ahmad Rangkuty di Jakarta, Jumat (10/12).
Salah satu bentuk sinergitas Kemenag dengan LPTQ, program ini dimasukkan menjadi salah satu rekomendasi Rakornas LPTQ yang dihelat di Jakarta, Rabu-Jumat, 8 hingga 10 Desember 2021. Pembinaan tidak hanya terkait kompetensi membaca, menghafal, dan memahami Alquran tetapi juga terkait pemahaman moderasi beragama.
"Agar pembelajaran Al-Qur'an di berbagai level dan tempat memiliki kualitas yang baik dan pemahaman keagamaan yang inklusif dan moderat," tambahnya. Rijal menambahkan, pembinaan akan dimulai dengan bimbingan teknis (Bimtek). Bimtek dilakukan oleh LPTQ Daerah dengan panduan dan narasumber dari LPTQ Nasional.
"LPTQ Nasional menyiapkan pedoman dan narasumber bimtek. Bimtek dilaksanakan di daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk kemudian dilakukan pembinaan di berbagai tempat pembelajaran Al-Qur'an," ungkap Rijal.