REPUBLIKA.CO.ID,MATHURA—Polisi India telah melakukan latihan untuk menangkal ancaman bentrokan kelompok sayap kanan dengan kelompok Muslim, setelah kelompok sayap kanan mengumumkan keinginannya untuk menempatkan patung Dewa Kresna di sebuah masjid di Mathura pada 6 Desember, hari ini.
Latihan tetap dilakukan pada Sabtu (4/12), meskipun penyataan itu telah ditarik pada pekan lalu, polisi mengatakan tidak ingin mengambil resiko. Sebelumya, polisi telah meningkatkan keamanan di kota setelah pengumuman oleh kelompok sayap kanan untuk memasang patung dewa di dalam Masjid Shahi Idgah.
Masjid era Aurangzeb itu memang harus berbagi tempat dengan Kuil Keshac Dev, yang jaraknya tidak jauh dari masjid. Pemeriksaan keamanan termasuk penggeledahan mulai dilakukan di perbatasan mulai Sabtu malam, kata kota SP Martand Prakash Singh.
Pasukan paramiliter juga telah dikerahkan mulai Ahad pagi di berbagai titik, kata para pejabat. Pembatasan lalu lintas juga telah diberlakukan hingga 7 Desember, dengan penghentian total pergerakan kendaraan di dekat area kuil dan masjid, kata lalu lintas SP Harendra Kumar.
Bulan lalu, pemimpin Akhil Bharat Hindu Mahasabha Rajyashree Choudhary telah menyerukan rencana pemasangan patung Kresna di dalam masjid setelah melakukan 'jalabhishek’, sebuah rutial keagamaan untuk penyatuan dan penyelesaian. Kelompok tersebut, bersama dengan beberapa orang lainnya, mengklaim bahwa tempat kelahiran Sri Krishna yang sebenarnya ada di dalam masjid.
Sejak saat itu pemerintah menolak untuk mengizinkan kegiatan semacam itu. Tanggal 6 Desember sendiri merupakan tanggal ketika Masjid Babri, sebuah masjid yang didirikan Kaisar Mughal pertama India, dihancurkan pada 1992.
Sumber: