REPUBLIKA.CO.ID, — Seorang perempuan itu sejatinya sangat mudah untuk menjadi penghuni surga. Banyak hadits yang menjelaskan amalan-amalan yang dapat mengantarkan seorang perempuan masuk surga.
Salah satunya menjelaskan bahwa seorang perempuan bisa menjadi penghuni surga jika perempuan itu mampu menjaga sholatnya. Tak sekalipun ia dengan sengaja meninggalkan sholatnya yang fardhu. Bahkan untuk menambah ibadahnya kepada Allah ﷻ, perempuan itu justru melaksanakan sholat-sholat sunanh.
Selain itu perempuan itu juga mampu menjaga kesucian dirinya hingga akhir hayat. Ia mampu menjaga diri dari zina. Dan hanya menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada suaminya.
Dan dalam berkeluarga pun ia taat kepada suaminya. Tidak membantah dan durhaka pada suaminya. Ia menjaga barang-barang suaminya dan amanat suaminya. Sehingga suaminya pun ridha terhadapnya. Maka perempuan yang model seperti itu sangat dirindukan surga.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاصَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَاوَحَصَنْتَ فَرْجَهَاوَأَطَاعَتْ بَعْلَهَادَخَلَتْ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila perempuan menjalankan sholat lima waktu, lalu ia menjaga kemaluannya dan ia taat pada suaminya, maka pasti ia masuk surga dari berbagai pintu yang ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban)
Mendidik istri
Sementara itu, Rasulullah SAW memberikan teladan dan tuntunan untuk menghadapi istri. Kesabaran dan ketelatenan sangat diperlukan bagi setiap suami dalam membimbing istri. Sebab secara umum setiap perempuan itu sangat mudah hatinya terluka.
Bila ada seorang suami tidak menyukai sifat dari istri maka jangan lah terlalu keras dalam meluruskannya. Sebab bila terlalu keras dan itu menyakiti istri akan dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga bahkan bisa berujung pada perceraian.
Akan tetapi jangan pula seorang suami membiarkan saja seorang istri yang memiliki sifat jelek karena khawatir jika menegur atau mengingatkan akan melukai perasaan istri.
Maka jalan terbaik adalah menasehati dan membimbing istri secara perlahan penuh kesabaran dan ketelatenan. Dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :اِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ لَنْ نَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةً فَاِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَاعِوَجٌ وَاِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَاكَسَرْتَهَاوَكَسْرُهَاطَلَاقُهَا.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Ia tidak bisa lurus padamu atas satu jalan. Maka bila kamu bersenang-senang dengan istrimu niscaya kamu mendapatkan kesenangan, pada dalam istrimu ada tetap bengkoknya. Dan bila kamu ngotot meluruskan istrimu, berarti kamu mematahkannya. Mematahkan itu berarti mencerainya.” (HR Muslim)