Ahad 28 Nov 2021 05:00 WIB

Imam Besar Istiqlal Ajak Guru Madrasah Sebar Islam Toleran

Guru sewajarnya memiliki filosofi yang utuh dalam memandang perbedaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Imam Besar Istiqlal Ajak Guru Madrasah Sebar Islam Toleran. Founder Nasaruddin Umar Office (UNO) yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar Memberikan Sambutan saat Peluncuran Buku dan Doa Bersama untuk Bangsa di Jakarta, Jumat (5/11). Kegiatan ini dimaksudkan sebagai doa dan upaya mendokumentasikan secara utuh segenap karya dan pemikiran Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus juga peganugrahan MURI kepada  KH Nasaruddin Umar sebagai penulis kolom terbanyak secara berkesinambungan.Prayogi/Republika
Foto:

“Kitab suci Alquran sangat terbuka, 17 kali memberikan pengakuan terhadap agama Nasrani, Katolik, Protestan, dan 15 kali memberikan pengakuan, penyebutan terhadap agama Yahudi,” kata Prof Nasaruddin.

Dia menjelaskan, sebutan orang kafir dalam surat al-Kafirun bukan merujuk kepada umat beragama lain termasuk Nasrani atau Yahudi, melainkan para penyembah berhala. Alquran memiliki empat terminologi tentang penyembah, sehingga perlu berhati-hati dalam memahami maknanya agar tidak mudah mengkafirkan orang lain.

“Jangan mengatakan yang dimaksud (surat Al Kafirun) adalah Nasrani atau Yahudi. Bukan. Jadi jangan alergi terhadap agama Nasrani dan Yahudi. Jangan alergi dengan Nabi Isa yang di sana disebut Yesus Kristus atau Nabi Musa yang di sana disebut Moses,” jelasnya.

Prof Nasaruddin menambahkan, Alquran dalam akhir surat Al Baqarah juga tidak membedakan nabi dan rasul. Umat Muslim mengakui Nabi Muhammad SWT sebagai nabinya, namun jangan mengingkari kenabian dan kerasulan orang lain.

 

“Tentu seluruh nabi dan rasul Allah masuk surga, bukan saja nabi dan rasulnya, tapi pengikut setia para nabi dan rasul pun dijanjikan surga. Jadi surga bukan monopoli umat Islam, umatnya Nabi Muhammad,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement