Senin 22 Nov 2021 06:52 WIB

Cerita Mualaf Carlos Ibrahim, Temukan Islam dari Buku Rumi

Carlos Ibrahim belajar Islam hingga ke Turki.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Cerita Mualaf Carlos Ibrahim, Temukan Islam dari Buku Rumi. Bagi Carlos Camilo Clavijoolarte, perjalanannya mencari Islam tak mudah. Pria yang sekarang dikenal sebagai Ibrahim Carlos ini lahir di Honduras.
Foto: Daily Sabah
Cerita Mualaf Carlos Ibrahim, Temukan Islam dari Buku Rumi. Bagi Carlos Camilo Clavijoolarte, perjalanannya mencari Islam tak mudah. Pria yang sekarang dikenal sebagai Ibrahim Carlos ini lahir di Honduras.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Bagi Carlos Camilo Clavijoolarte, perjalanannya mencari Islam tak mudah. Pria yang sekarang dikenal sebagai Ibrahim Carlos ini lahir di Honduras.

Dia tak menyangka, kehidupannya akan berubah mencari Islam sejak temannya yang mualaf memperkenalkan pada tulisan Mevlana Jalaluddin Rumi. Ibrahim bermigrasi ke Panama ketika dia berusia 15 tahun bersama keluarganya yang taat beragama.

Baca Juga

Saat di Panama, ia semakin menjauh dari imannya. “Saya sangat bingung dengan ritual pengakuan dosa. Saya merasa seperti saya jatuh ke dalam kekosongan dalam hal keberadaan spiritual. Saya berhenti menghadiri gereja dan mencari bantuan Tuhan untuk mengisi kekosongan di hati saya,” kata Ibrahim.

Pada 2004, ia berada di Spanyol untuk bekerja dan terus berpindah gereja. Suatu hari, ia bertemu teman Spanyol bernama Fatih Alvaro Samper. Fatih merupakan mualaf yang membuka jalan bagi Ibrahim untuk menjadi mualaf.

Menurut Carlos, perilaku Fatih penuh dengan kebaikan. Terlebih, ia bekerja di badan amal yang membuatnya terkesan.

“Dia memberi saya sebuah buku puisi oleh Mevlana Jalaluddin Rumi. Saya jatuh cinta dengan buku itu. Kata-kata Rumi menyimpan rahasia iman bagi saya,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement