Senin 15 Nov 2021 11:00 WIB

Muhammadiyah Kampanyekan Pesantren Bersih dan Sehat

Semua santri dan pesentren harus membiasakan diri hidup bersi dan seta

Para santri peseta
Foto: PP Muhammadiyah
Para santri peseta "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Perwujudan Pesantren Muhammadiyah Berkemajuan" di Pesantren Mu'allimien Muhammadiyah Leuwiliang Bogor, Sabtu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ajaran Islam mewajiban menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan sebagai bagian dari pada keimanan. Sikap ini dicoba terus digelorakan Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah  (LP2M) melalusi sosialisasi perilaku hidup sehat di kalangan pesantren yang bera di bawah naungan di ormas Islam tersebut.

 "Kegiatan sosialisasi PHBS ini penting karena pesantren merupakan pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan. Maka salah satu ikhtiar gerakan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini dimulai dari pesantren," Kata Qaradi slake ketua panitia sosialisasi  bertajuk "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Perwujudan Pesantren Muhammadiyah Berkemajuan" di Pesantren Mu'allimien Muhammadiyah  Leuwiliang Bogor, Sabtu (13/11). 

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara hybrid (luring dan daring) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren, diikuti para santri, ustadz, dan pembina di lingkungan pesantren tersebut. Acara ini merupakan tindak lanjut  MoU antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Selaku tuan rumah, Mudir (Pimpinan) Pesantren Muallimien Muhammadiyah mengatakan menyambut baik kegiatan kampanye PHBS ini. Karena dapat menambah ilmu, wawasan dan praktik bagi para santri agar selalu hidup  bersih dan sehat.

Adanya acara sosialiasi tersebut, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah  Kabupaten Bogor, Budi Rasia, menyampaikan rasa terima kasihnya. "Sosialisi dari Kemenko PMK dan LP2 PP Muhammadiyah ini makin mendorong mendorong kami untuk terus mengkampanyekan PHBS. Apalagi pesantren merupakan salah satu pusat perkaderan Muhammadiyah yang telah banyak melahirkan  pemimpin untuk  persyarikatan maupun amal usaha Muhammadiyah."

Adapun menurut Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Maskuri, menekankan memang selama ini pesantren memiliki tugas berat agar stigma buruk pesantren dalam bidang kebersihan dan kesehatan dapat hilangkan dari benak masyarakat "Saatnya kita ubah citra pesantren yang kumuh dan kurang bersih. Maka  dengan pengelolaan yang modern maka kita wujudkan pesantren bersih dan sehat sehingga para santri nyaman dan aman dalam belajar," ujarnya.

Hal senada disampaikan  oleh salah satu Tim Ahli Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK, Wachid Ridwan. Ia menyatakan akan terus mendorong agar pesantren menjadi pusat gerakan Indonsia bersih sebagai salah satu aksi nyata dari gerakan revolusi mental yang sedang digalakkan oleh pemerintah.

Di sisi lain, menurut Koordinator Tim Kerja, Faozan Amar, gerakan PHBS  harus secara  sadar dimiliki oleh para santri yang memiliki aktivitas yang padat selama belajar di Pesantren. "Santri harus sehat secara fisik dan mental, karena kelak mereka akan menjadi pemimpin bangsa,'' ujarnya.

Dalam kegiatan  sosialisasi PHBS tersebut, para santri mendapatkan strategi dan praktik pola hidup bersih dan sehat di pesantren. "Santri harus menjadi teladan masyarakat dalam praktik hidup bersih dan sehat, maka mereka harus siap mengatakan sehat mulai dari dirinya sendiri," ujar Hidayati selaku perwakilan MPKU PP Muhammadiyah.

Hadir sebagai narasumber terakhir secara daring adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Dia mengingatkan hakikat tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk generasi yang berkualitas. Maka menurut Guru Besar bidang pendidikan UIN Jakarta tersebut, untuk menjadi generasi yang unggul dan menjadi pemimpin di masa depan, para santri harus selalu sehat secara rohani dan jasmani.

"Semua itu arena untuk menjadi seorang pemimpin yang berkualitas, selain memiliki keluasan ilmu harus memiliki fisik yang prima. Oleh karena itu selama hidupnya semua orang, apalagi para santri, harus menjalani perilaku hidup sehat bauk untuk diri sendiri dan lingkungan di manapn dia béradat,'' tegas Abdul Mu'ti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement