REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kabinet telah menyetujui lisensi sementara untuk menguji mobil self-driving (nirsopir)di jalan raya. Permintaan ini diajukan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mulai menguji kendaraan otonom dI UEA.
"Saya memimpin rapat Kabinet di Expo 2020 Dubai, di mana kami menyetujui permintaan yang diajukan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mulai menguji mobil self-driving di jalan UEA, dan menyerahkan laporan kepada Dewan untuk persetujuan permanen di masa depan jika Kementerian mengadopsi teknologi ini dalam koordinasi dengan otoritas yang kompeten," kata Perdana Menteri dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed dalam tweetnya.
Menurutnya, Uni Emirat Arab akan menjadi negara pertama di Timur Tengah dan kedua secara global yang menguji mobil nirsopir di jalanan UEA. Pihaknya bekerja sama dengan kantor Artificial Intelligence dan menunggu laporan Kementerian Dalam Negeri tentang hasil tes untuk mengambil keputusan yang tepat.
“Tujuan kami adalah agar kendaraan jenis ini lebih aman dan lebih andal,” katanya.
Pihak berwenang mengumumkan pada Agustus lalu, satu dari 20 taksi di Dubai akan tanpa pengemudi pada 2023. Sebuah armada angkutan tanpa pengemudi diuji di Sharjah tahun lalu.
Kendaraan ramah lingkungan, yang dioperasikan oleh perusahaan transportasi pintar UEA, Ion, ditempatkan di kawasan pendidikan Kota Universitas Sharjah yang luas. Pada Maret, kepala transportasi di Abu Dhabi mengumumkan rencana memperkenalkan taksi tanpa pengemudi di emirat tahun ini.
Pada inisiatif tahap pertama, kendaraan self-driving akan menyediakan layanan transportasi gratis dari hotel, restoran, pusat perbelanjaan dan kantor di Yas Mall. Kabinet juga menyetujui persyaratan untuk memberikan tempat tinggal kepada pensiunan asing di UEA. Adapun syaratnya adalah dia memiliki properti senilai 272.300 dolar AS (Rp 3,8 miliar) atau deposit bank tidak kurang dari satu miliar dirham (Rp 3,8 triliun) atau pendapatan tahunan aktif 180 ribu dirham (Rp 698 juta).
"Pensiunan dapat melanjutkan masa tinggal mereka bersama kami di UEA, kami menyambut semua orang di negara kami," kata Sheikh Mohammed dilansir dari The National News, Rabu (10/11).