REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG--Banjir yang berlangsung selama 12 hari di Kabupaten Sintang membuat aktivitas warga lumpuh, akses keluar masuk pemukiman hanya bisa di lalui menggunakan sampan. Hingga hari ini (02/11) debit air semakin bertambah akibat kiriman dari hulu sungai melawi dan sungai Kapuas.
Kedalaman air sudah mencapai 1-2,5 meter dari permukaan tanah bahkan ada yang lebih dalam dari itu terutama daerah di pesisir sungai kapuas dan sungai melawi yang merasakan dampak langsung akibat banjir.
Pemerintah Kabupaten Sintang masih menyiagakan posko tanggap darurat seperti pos pengungsian, pos dapur umum dan pos logistik Relawan gabungan yang terletak di jalan MT. Hariono halaman kantor Dinas Sosial Kabupaten Sintang.
Hari ini rombongan gubernur Kalimantan Barat juga akan berkunjung ke posko tanggap darurat banjir dan memonitor langsung kondisi banjir di tepian sungai Kapuas dan Melawi.