Ahad 24 Oct 2021 16:32 WIB

Masjid, Sekolah Pertama dalam Peradaban Islam

Di masjid, umat Islam kala itu mendengar ceramah, baca buku, dan menuntut ilmu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto:

Dilansir About Islam, Ahad (24/10), sejak tahun 900-an, para siswa dididik di sekolah dasar yang disebut maktab. Umumnya, maktab dilekatkan di masjid sehingga para ulama dan imam akan mengadakan kelas untuk anak-anak. Kelas-kelas ini akan mencakup sejumlah topik, seperti membaca dan menulis bahasa Arab, aritmatika, dan hukum Islam.

Sebagian besar penduduk setempat dididik oleh sekolah dasar seperti itu selama masa kanak-kanak mereka. Setelah menyelesaikan kurikulum maktab, siswa dapat melanjutkan pendidikan tinggi di madrasah. Madrasah biasanya menyatu dengan masjid besar. Contohnya Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir yang didirikan pada tahun 970.

Seiring berjalannya waktu, banyak madrasah yang didirikan di seluruh dunia Muslim oleh wazir Seljuk Nizal Al-Mulk. Di madrasah, siswa akan dididik dalam ilmu agama, bahasa Arab, dan studi sekuler seperti kedokteran, matematika, astronomi, sejarah, dan geografi. Pada tahun 1100-an, ada 75 madrasah di Kairo, 51 di Damaskus, dan 44 di Aleppo serta ratusan di Spanyol. 

Madrasah ini dapat dianggap sebagai universitas modern pertama. Mereka memiliki fakultas terpisah untuk mata pelajaran yang berbeda. Siswa akan memilih konsentrasi studi dan menghabiskan beberapa tahun belajar di bawah banyak profesor. 

 

Ibnu Khaldun mencatat di Maroko pada masanya, madrasah memiliki kurikulum yang berlangsung selama enam belas tahun. Ketika seorang siswa menyelesaikan program studi mereka, mereka akan diberikan ijazah atau lisensi yang menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan program studi dan memenuhi syarat untuk mengajarkannya juga. Ijazah dapat diberikan oleh seorang guru yang secara pribadi dapat membuktikan pengetahuan siswanya atau oleh lembaga seperti madrasah, sebagai pengakuan atas seorang siswa yang menyelesaikan studinya. n Meiliza Laveda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement