REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Martin Ahmad memeluk Islam karena keramahan seorang teman dan keluarganya dalam memperlakukan dirinya yang bahkan bukan seorang Muslim. Kehangatan dan keramahan itu akhirnya mengetuk hati Martin untuk ikut mempelajari Islam.
Martin kembali mengenang masa-masa sekolahnya. Ketika duduk di bangku SMA, Martin memiliki seorang teman yang mirip dengannya, selalu duduk menyendiri dan tidak banyak bicara.
"Jadi, suatu hari kami mulai berbicara saat istirahat makan siang. Sejak hari itu, kami biasanya menghabiskan istirahat makan siang bersama," kata Martin, dilansir dari About Islam.
Suatu hari di awal musim gugur, temannya tidak mau makan, tetapi hanya duduk menemani dan melihatnya makan. Martin merasa canggung dan aneh dengan temannya, tetapi ia tidak bertanya apa pun.
Ternyata, temannya tidak hanya satu dua hari menolak makan, tetapi terus seperti itu untuk minggu berikutnya. Hingga Martin memberanikan diri bertanya alasan temannya tidak pernah lagi makan siang.