"Tentunya karena masih berhadapan dengan situasi pandemi, mudah-mudahan pada saat pelaksanaan Muktamar nanti wabah ini cenderung menurun kondisinya," lanjutnya.
Terkait beberapa nama yang muncul di luar organisasi PBNU, seperti UAS dan HNW, Kiai Taufik menyebut hal tersebut tidak mungkin terjadi. Pihak yang mengusung nama di luar warga NU disebut tidak memahani NU.
PBNU disebut sebagai organisasi kader. Yang bisa menjabat sebagai pengurus, terlabih dalam level Ketua Umum, merupakan orang yang sudah memiliki pengalaman mengurus NU sebelumnya.
"Kalau orang enggak punya pengalaman ngurus NU, NU-nya aja belum tentu betul-betul NU, kok. Tau-tau kok diaspirasikan. Ini nggak masuk akal. Kalau ada orang yang ngomong begitu, apalagi yang mengusung nama UAS dan HNW, dia nggak paham NU bahkan dinamika kelompok-kelompok Muslim di Indonesia,\" kata dia
Kiai Taufik menegaskan nama-nama yang bermunculan di daerah merupakan bentuk aspirasi. Sebagai organisasi nasional, wajar jika masing-masing wilayah mengajukan nama dari daerahnya.